Denpasar (ANTARA News) - Barongsai yang dikemas dalam atraksi unik dan menarik akan mengawali perayaan Tahun Baru Imlek 2558 di kawasan wisata Kuta dan sekitarnya. "Prosesi yang menempuh jalur yang mengelilingi Vihara Dharmayana dan jalan-jalan protokol di kawasan Kuta dan sekitarnya melibatkan tiga barongsai," kata Penanggungjawab Vihara Dharmayana Kuta, Hindra Suarlin di Denpasar, Jumat. Ia mengatakan, pagelaran barongsai "ngelawang" akan dilakukan Sabtu sore (17/2) berlangsung sekitar dua jalan dan diupayakan sedapat mungkin untuk tidak mengganggu lalu lintas yang kondisinya selama ini cukup padat. "Ngelawang yang akan dimulai pukul 17.00 Wita itu sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian setempat untuk membantu kelancarannya, mengingat lalu lintas yang cukup padat," kata Hindra Suarlin. Prosesi "Ngelawang" bermakna mengusir kekuatan jahat yang mengganggu kehidupan manusia, dan hal itu dilakukan secara berkesinambungan mengawali tahun baru Imlek. Kegiatan tersebut sengaja dilaksanakan lebih awal dari tahun baru Imlek, guna memberikan kesempatan kepada umat Budha untuk melaksanakan Perayaan Tahun Baru Imlek 2558 secara khidmat yang jatuh pada Hari Minggu (18/2). Umat Budha, khususnya keturunan Tionghoa di Bali pada Hari Raya Suci Imlek melakukan persembahyangan di rumah mereka masing-masing, kemudian dilanjutkan ke vihara dan kelenteng. "Persembahyangan dilakukan sesuai tradisi yang diwarisi secara turun temurun," ujar Hindra Suarlin yang juga Ketua Ketua Yayasan yang mengayomi Vihara Dharmayana Kuta. Penyalaan lilin, hiasan lampu (lampion), serta persembahan hidangan buah-buahan dan berbagai macam kue menjadi ciri khas perayaan Imlek pada setiap Vihara dan Kelenteng di Bali. Persembahyangan berlangsung seperti hari-hari biasa, namun kali ini agak istimewa, karena disertai dengan pemberian makanan khas kepada mereka yang dinilai berjasa dalam mengembangkan usaha maupun kehidupan pribadi. Perayaan Imlek tahun ini lebih menekankan pada perdamaian dunia, rasa gotong royong dan kebersamaan, termasuk dengan umat lain.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007