"Kami membahas bagaimana kami dapat bekerja sama bersama-sama dalam tataran internasional untuk mencoba menghilangkan ideologi ekstrim yang penuh kekerasan ini," kata Duta Besar Inggris Raya, Moazzam Malik, setelah diterima Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin.
Malik katakan, Indonesia memiliki catatan yang kuat tentang toleransi, pluralisme, dan keragaman, tetapi di balik itu masih terdapat potensi risiko ekstrimisme yang perlu dihadapi.
Dia juga mengemukakan mengenai rencana kunjungan Kalla ke Inggris dan juga kedatangan kunjungan pemimpin senior muslim Inggis ke Indonesia, pada beberapa bulan mendatang.
"Sehingga kita dapat membangun kemitraan antara organisasi muslim Inggris dan organisasi muslim Indonesia Kami juga dapat bekerja sama dan belajar dari pengalaman Indonesia," katanya.
Sedangkan dalam bidang ekonomi, ia mengemukakan kerja sama itu antara lain dalam industri minyak bumi dan gas, serta sektor asuransi dan keuangan.
Malik juga membahas mengenai iklim regulasi yang disebutnya sebagai salah satu tantangan terbesar dalam berinvestasi di Indonesia.
"Regulasinya terkadang tidak konsisten dan juga tidak transparan," katanya.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015