Fokus saat ini pada laju kenaikan suku bunga"

Tokyo (ANTARA News) - Bursa saham Tokyo berbalik naik atau rebound pada Senin, karena eksportir mendapat dorongan dari pelemahan yen setelah laporan ketenagakerjaan AS yang kuat membuat kenaikan suku bunga Federal Reserve bulan ini hampir pasti.

Penambahan lebih dari 200.000 lapangan kerja baru pada November memperkuat pandangan bahwa ekonomi terbesar dunia dan mitra dagang utama Jepang itu sedang berada dalam jalur pemulihan.

"Mayoritas pelaku pasar akan memperkirakan kenaikan suku bunga Desember, itu sekarang telah kita lihat pada data pekerjaan yang baik," Shoji Hirakawa, kepala analis ekuitas di Okasan Securities, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Fokus saat ini pada laju kenaikan suku bunga."

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo ditutup 0,99 persen atau 193,67 poin lebih tinggi pada 19.698,15. Indeks Topix dari seluruh saham utama naik 0,71 persen atau 11,19 poin, menjadi berakhir pada 1.585,21.

Para investor Tokyo kini menunggu revisi angka pertumbuhan produk domestik bruto Jepang kuartal ketiga pada Selasa pagi.

Estimasi awal bulan lalu menunjukkan Jepang tergelincir ke dalam resesi selama enam bulan sampai September, tetapi angka-angka baru secara luas diperkirakan malah menunjukkan pertumbuhan datar atau moderat di ekonomi nomor tiga dunia itu.

"Sebuah lonjakan belanja modal menunjukkan bahwa produksi mungkin telah menjadi datar pada kuartal lalu bukan seperti awalnya yang dilaporkan turun 0,2 persen kuartal-ke-kuartal," kata lembaga penelitian Capital Economics dalam sebuah komentar.

Di pasar mata uang, dolar naik menjadi 123,29 yen dari 123,11 yen pada Jumat lalu di New York, nilai tambah bagi profitabilitas eksportir dan daya saing mereka di luar negeri.

Saham Toyota naik 0,16 persen menjadi 7.704 yen, Sony menambahkan 1,23 persen menjadi 3.129 yen dan kelas berat pasar Fast Retailing, operator jaringan toko pakaian Uniqlo, melonjak 1,71 persen menjadi 47.520 yen.

Tetapi, saham-saham terkait energi turun karena kartel minyak OPEC memutuskan menentang pemotongan tingkat produksi tinggi, mempertahan harga di bawah tekanan.

Saham Inpex turun 1,53 persen menjadi 1.226 yen, sementara Japan Petroleum Exploration turun 1,59 persen menjadi 3.395 yen, demikian AFP melaporkan.

(A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015