"Tanggapan (Israel) semestinya bukan seperti itu, dan inilah yang saya sebut bahwa pada situasi lain di mana tanggapan semacam itu adalah buah dari eksekusi ekstrayudisial atau tidak pantas pada jumlah orang terbunuh yang melampaui jumlah kematian sesungguhnya," kata Wallstrom seperti dikutip Reuters.
Pernyataan perempuan politik Swedia itu merujuk aksi pasukan Israel yang telah membunuh 102 warga Palestina sejak 1 Oktober yang kebanyakan meninggal setelah bentrok dengan polisi dan tentara Israel.
Serangan Palestina sendiri, yang dipicu oleh tindakan Israel di Yerusalem dan prosesn perdamaian yang menemui jalan buntu sejak awal 2014, membunuh 19 serdadu Israel dan seorang warga AS.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu malah tidak terima dikritik Swedia dengan menyatakan, "kami akan terus melindungi nyawa warga negara Israel."
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015