Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada awal perdagangan, Jumat, kembali ke level 1.800, didorong faktor teknikal dan bursa global. Pada lima menit pertama perdagangan di BEJ, IHSG menguat 9,636 poin atau 0,54 persen menjadi 1.800,041 dan indeks LQ45 terangkat 1,824 poin atau 0,48 persen di posisi 384,032. Volume perdagangan sebanyak 153,891 juta saham dengan nilai Rp327,589 miliar dari 3.105 kali transaksi. Pengamat Pasar Modal, Budi Ruseno, kepada ANTARA, mengatakan penurunan yang cukup tinggi pada pekan lalu hingga awal pekan ini memungkinkan indeks bisa melanjutkan kenaikan. "Indeks masih memungkinkan untuk bergerak ke level 1.800," katanya. Menurut Budi, indeks juga masih didorong oleh menguatnya bursa global, terutama kembali naiknya Indeks Dow Jones yang mencetak rekor baru lagi. Indeks Dow Jones berakhir di rekor tertingginya pada Kamis (Jumat pagi WIB) di New York untuk kali kedua hari berturut-turut yang dipicu oleh berkurangnya tekanan inflasi, menyusul turunnya produksi industri untuk Januari. Selain itu, juga dipicu juga oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada Rabu kemarin yang memberikan kesan akan menjaga tingkat suku bunganya tidak berubah untuk sementara ini. Indeks Dow Jones Industrial Average dari 30 saham blue-chips bertambah 23,15 poin atau 0,18 persen dari hari sebelumnya menjadi 12.765,01. Kondisi ini diharapkan masih akan mendorong indeks akhir pekan ini mengalami penguatan tiga hari secara berturut-turut. Saham yang naik masih mendominasi pasar, dimana sebanyak 30 jenis dibanding yang turun 16 dan 16 bergerak datar. Kenaikan indeks dipimpin oleh saham Tambang Timah (TINS), Bumi Resources (BUMI), Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) dan Semen Gresik (SMGR). TINS melaju Rp300 ke posisi Rp9.100, BUMI terangkat Rp10 ke level Rp1.180, PTBA menambah Rp25 ke Rp3.025 dan SMGR naik Rp300 menjadi Rp38.800. (*)
Copyright © ANTARA 2007