Bangkok (ANTARA News) - Rakyat Thailand menandai hari ulang tahun Raja Bhumibol Adulyadej pada Sabtu pagi dengan memberikan sedekah di kuil-kuil di seluruh pelosok negara itu.
Upacara perayaan di Thailand, tempat hari ulang tahun Raja itu juga ditetapkan sebagai Hari Ayah. Perayaan-perayaan berlangsung di tengah-tengah investigasi kepolisian atas sekelompok orang yang didakwa menghina Raja.
Sepuluh orang, termasuk perwira kepolisian dan militer, didakwa karena terlibat berbagai pelanggaran termasuk korupsi dan tuduhan menghina kerajaan dalam dua acara nasional yang bertujuan merayakan hari tersebut.
Dua tersangka meninggal dalam tahanan militer.
Kritik terhadap Raja Thailand dilarang sesuai dengan hukum "lese majeste". Pelakunya akan dijebloskan ke dalam penjara hingga 15 tahun karena menghina Raja.
Sejak naik ke tampuk kekuasaan pada Mei 2014, junta militer telah menahan sejumlah orang yang diduga menghina Raja dan jumlah hukuman karena pelanggaran lese majeste mencapai 60 tahun.
Penyelidikan atas dugaan penghinaan terhadap Raja terjadi di tengah-tengah kecemasan atas kesehatan Raja itu, dan pertanyaan soal suksesi -- sebuah isu yang akan mendominasi perkembangan politik di negara Asia Tenggara tersebut.
Raja Bhumibol, yang berusia 88 tahun, terlihat terakhir di depan umum pada 1 September dan para pejabat mengatakan ia tak akan muncul di depan publik pada hari ulang tahunnya.
Raja telah menghabiskan waktunya selama beberapa bulan terakhir di sebuah rumah sakit Bangkok tempat ia memperoleh perawatan karena ditemukan "cairan di otak" atau hydrocephalus.
Ia membatalkan kemunculan di depan publik untuk menandai ulang tahunnya tahun lalu atas nasehat tim medis.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015