Jember (ANTARA News) - Keripik nangka yang merupakan produksi rumahan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mulai diminati pasar internasional dan menembus pasar Eropa.
"Banyak permintaan dari pasar luar negeri selama dua tahun terakhir, namun sebagian besar peminatnya berasal dari konsumen di Malaysia dan Eropa," kata pemilik industri rumahan keripik nangka, Nuril Anwar, di Jember, Sabtu.
Warga Desa Wonosari, Kecamatan Puger tersebut mulai tertarik dengan bisnis keripik nangka sejak tahun 2013 karena potensi buah nangka di Jember cukup banyak dan belum dimanfaatkan secara maksimal.
"Saya melihat peluang yang cukup bagus dari nangka dan berinisiatif untuk membuat menjadi keripik, agar daya tahan dan masa kedaluarsa camilan ringan itu bisa lebih lama," tuturnya.
Untuk memenuhi kepentingan ekspor, Nuril mampu memproduksi keripik nangka sebanyak 1 ton setiap bulannya dengan omset puluhan juta rupiah per bulan.
"Dengan adanya bantuan dan peran Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) dan ESDM Pemkab Jember, maka usaha keripik nangka dapat menembus pasar luar negeri. Semoga bisa menjadi peluang yang cukup bagus selama beberapa tahun ke depan," paparnya.
Dengan industri rumahan itu, ia memiliki karyawan sebanyak 12 orang dan pengepul buah nangka yang berkualitas di Jember sebanyak 60 orang untuk memproduksi keripik nangka yang diekspor ke pasar internasional tersebut.
Sementara Kepala Disperindag dan ESDM Jember, Ahmad Sudiono mengatakan tidak hanya keripik nangka yang menembus pasar dunia, namun produk kemasan sari buah mengkudu juga menembus pasar Tiongkok.
"Produk keripik nangka sudah mulai diekspor ke beberapa negara di Eropa, seperti Belanda dan Perancis. Sedangkan sari buah mengkudu diekspor ke negara Tiongkok," katanya.
Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015