"Menurut analisa tim PKB sampai hari ini, Risma menang minimal 70-75 persen," kata Ketua DPC PKB Surabaya Syamsul Arifin di Surabaya, Sabtu.
Syamsul menilai target kemenangan yang dipatok PDIP Surabaya selaku partai pengusung Risma-Whisnu sebesar 93 persen sulit tercapai. Hal ini dikarenakan ada upaya non sistem untuk menggerakkan perolehan suara dari pasangan penantang Risma-Whisnu.
Saat ditanya apakah upaya non sistem tersebut berupa indikasi politik uang, ia enggan menjelaskan lebih detail. "Sudah jadi rahasia umum kalau itu," ujarnya.
Apakah sejumlah program yang ditawarkan penantang petahana mampu mendulang perolehan suara? Syamsul mengatakan program tersebut tidak berdampak.
"Tapi itu kalau tidak ada perubahan sporadis dalam beberapa hari terakhir," ujarnya.
Ia mengatakan bisa saja akan terjadi serangan fajar, faktor penyelenggara Pilkada dan bahkan IT-nya.
"Bisa saja menang tapi tipis. Kisaran 2-3 persen. Bisa jadi juga kasus Khofifah pada Pilgub Jatim 2008 akan terjadi di Surabaya kalau opsi kedua jalan," katanya.
Sementara itu, saat ditanya sikap PKB Surabaya sampai saat ini, ia mengatakan hingga saat ini PKB belum mendukung pasangan tertentu. Hal itu dikarenakan pihaknya tidak mau ada pihak-pihak yang mengatasnamakan PKB yang bermain-main dalam Pilkada ini.
"Sikap PKB nanti pada saat injury time atau menjelang pelaksanaan pencoblosan," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015