Chicago (ANTARA News) - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Jumat (Sabtu pagi WIB), saat dolar AS menunjukkan pelemahan dan para pedagang melakukan short covering, pembelian kembali komoditas dalam jumlah yang sama untuk mendapat keuntungan setelah menjual komoditas itu karena memperkirakan harganya turun.

Seperti dilansir kantor berita Xinhua, kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 22,9 dolar AS atau 2,16 persen menjadi menetap di 1.084,10 dolar AS per ounce.

Dalam pekan ini, harga emas berjangka bertambah 2,64 persen, kenaikan mingguan pertama sejak 16 Oktober lalu.

Emas mendapat dukungan ketika Indeks Dolar AS turun 0,43 persen menjadi 98,34 pada pukul 18.45 GMT, karena pasar terus bereaksi terhadap keputusan pertemuan Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) yang menunjukkan ekspansi lebih kecil dari perkiraan atas rencana stimulus pembelian obligasi ECB menurut para analis.

Emas menerima dukungan lebih lanjut karena para pedagang menetap dengan short positions, penjualan komoditas yang dimiliki dari meminjam ke pihak lain dengan harapan nilainya akan jatuh.

Mereka melakukan tindakan itu karena meningkatnya harapan akan kenaikan suku bunga di pertemuan Komite Pasar Terbuka The Federal Reserve Amerika Serikat (FOMC) yang dijadwalkan 15-16 Desember, setelah laporan yang dirilis Departemen Tenaga Kerja negara itu menunjukkan penggajian non-pertanian meningkat menjadi 211.000 pada November.

Para analis juga mencatat bahwa angka dua bulan sebelumnya direvisi naik sebesar 35.000, memberikan kredibilitas lebih lanjut untuk prospek kenaikan suku bunga pada Desember.

Analis percaya pasar sekarang sepenuhnya telah memperhitungkan ekspektasi kenaikan suku bunga Desember. CMEGroup menyiratkan kemungkinan pertemuan FOMC bulan tersebut sekarang 78 persen.

Sementara itu, perak untuk pengiriman Maret bertambah 45,1 sen atau 3,20 persen menjadi ditutup pada 14,528 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Januari naik 33,1 dolar AS, atau 3,91 persen, menjadi ditutup pada 880,60 dolar AS per ounce.(Uu.A026)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015