Palembang (ANTARA News) - Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia Muddai Madang mengatakan Provinsi Sumatera Selatan untuk tidak berandai-andai terlebih dahulu, setelah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan akan mundur sebagai tuan rumah Asian Games ke-18 tahun 2018.
Muddai yang dihubungi dari Palembang, Jumat, mengatakan bahwa Ahok menyatakan itu lantaran dipicu kesulitan untuk memanfaatkan lahan milik negara untuk pembangunan Wisma Atlet Kemayoran setelah dijegal Komisi II DPR RI.
Sementara, menurut Muddai, hal itu pasti dapat diselesaikan oleh negara.
"Saya yakin negara punya cara sendiri untuk menyikapi keinginan Ahok ini. Sejauh ini KOI enggan menyikapi, dan bagi Sumsel diharapkan jangan berandai-andai dahulu, meski sedari awal sudah menyatakan siap menerima limpahan cabang olahraga apapun dari Jakarta," kata pengusaha asal Sumsel ini.
Namun, terlepas dari persoalan itu, Muddai tidak menampik bahwa Sumsel lebih siap jika dibandingkan Jakarta karena telah memiliki Kompleks Olahraga Jakabaring di Palembang dengan dilengkapi 15 arena olahraga internasional serta wisma atlet.
Lantaran itu, Sumsel juga berpeluang mendapatkan tambahan lebih dari 15 cabang olahraga.
"Sumsel terus membangun, dan perencanaannya sudah jelas. Pada 2016, akan fokus pada pembangunan infrastruktur," kata Ketua KONI Sumsel ini.
Indonesia ditunjuk Komite Olimpiade Asia (OCA) menjadi tuan rumah Asian Games ke-18 menggantikan Vietnam yang mengundurkan diri sejak September 2014.
Namun, hingga kini renovasi arena di Jakarta belum berjalan, malahan rencana peletakan batu pertama pembangunan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, yang dijadwalkan pada September lalu diundur ke Februari 2016.
Wisma Atlet yang menjadi tanggung jawab Pemeritah Provinsi DKI Jakarta itu akan menyediakan tempat menginap dengan daya tampung 14.000 atlet, yang terdiri atas tujuh menara apartemen dengan tinggi 24 hingga 32 lantai.
Proyek itu sudah dibuat maketnya, tapi belum bisa ditenderkan karena menunggu persetujuan DPR.
Selain membangun wisma atlet, Jakarta sebagai kota utama juga telah menyanggupi akan membangun arena balap sepeda (velodrome), arena pacuan kuda (equestrian), arena akutik, dan perenovasian Stadion Gelora Bung Karno.
Sementara itu, Ahok di Balai Kota, Jumat, mengatakan, tidak memiliki lahan untuk dijadikan perkampungan atlet jika lahan di Kemayoran tidak diizinkan diambil alih Pemprov DKI Jakarta.
"Ya sudah, saya pikir Asian Games tidak jadi di Jakarta saya juga tidak jadi masalah," kata Ahok.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015