Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin menyambut baik keputusan Presiden Jokowi yang menolak membeli helikopter AW 101 buatan Italia.
"Itu sebuah keputusan yang tepat," kata TB Hasanuddin di Gedung DPR RI, Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) ternyata masih mampu menyediakannya.
"Membeli pesawat lain produk luar negeri dapat dianggap melanggar UU , saya mendukung keputusan itu," kata politisi PDIP itu.
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, menyatakan, Presiden Jokowi memutuskan menolak usul pembelian helikopter baru.
Penolakan ini didasarkan pada pertimbangan bahwa helikopter yang ada saat ini masih bisa digunakan, selain karena harga helikopter yang akan dibeli terlalu tinggi dengan kondisi keuangan sekarang, sambung Pramono di Jakarta, Kamis.
Presiden ini, hari ini saat memberi pengarahan kepada para menteri terkait pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) menyatakan ingin membangun postur TNI agar semakin kokoh.
"Untuk membangun kekuatan pertahanan, kita harus memenuhi kebutuhan alutsista secara terpadu baik di AL, AU, maupun AD dan di kepolisian," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas alutsista, di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015