Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah sebesar 23,81 poin mendapat sentimen negatif dari keputusan bank sentral Eropa (ECB) yang diluar harapan pasar.

IHSG BEI dibuka melemah sebesar 23,81 poin atau 0,52 persen menjadi 4.513,56. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 6,57 poin (0,84 persen) menjadi 777,25.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Jumat mengatakan pasar saham Asia bergerak melemah, termasuk IHSG BEI pada sesi awal perdagangan seiring dengan keputusan kebijakan bank sentral Eropa (ECB).

"Langkah ECB untuk memberikan stimulus yang diluar harapan pasar memicu aksi jual di lantai bursa saham global. Sentimen negatif dari bursa eksternal itu memberikan tekanan pada pergerakan IHSG," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, pelaku pasar masih dalam posisi "wait and see" menjelang pengumuman kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tanggal 15-16 Desember nanti.

"Menjelang akhir tahun, perdagangan memang berlangsung dengan minim sentimen positif. Kondisi ini membuat pasar rentan terhadap tekanan jual," katanya

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa IHSG kembali bergerak di area negatif seiring dengan aliran dana asing yang masih terus keluar dari pasar saham domestik, serta penantian rilis data ekonomi dalam negeri mengenai data neraca perdagangan Indonesia pada pekan pertengahan Desember ini.

"Diharapkan data ekonomi dalam negeri itu mencatatkan hasl positif sehingga dapat menopang IHSG BEI untuk kembali bergerak naik," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 267,83 poin (1,28 persen) menjadi 22.129,18, indeks Nikkei turun 359,21 poin (1,80 persen) ke level 19.580,69, dan Straits Times melemah 16,27 poin (0,56 persen) ke posisi 2.867,32.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015