Washington (ANTARA News) - Keputusan Dana Moneter Internasional (IMF) memasukkan yuan Tiongkok dalam keranjang mata uang cadangan elitnya hanya didasarkan pada pertimbangan "teknis", kata juru bicara Gerry Rice pada, Kamis.
Pengumuman IMF tentang pemasukan yuan ke dalam keranjang Special Drawing Rights (SDR)-nya pada Senin, memicu tuduhan bahwa IMF tunduk pada tekanan dari Tiongkok, karena Beijing berupaya mencari pengakuan global yang lebih besar atas kekuatan ekonominya.
"Ini adalah proses teknis yang berlangsung selama jangka waktu panjang dan keputusan yang secara tegas berbasis di kriteria teknis," kata Rice dalam menanggapi sebuah pertanyaan dalam konferensi pers.
Dalam kajian keranjang mata uang SDR, yang berlangsung sekali setiap lima tahun, IMF menetapkan bahwa yuan, juga dikenal sebagai renminbi, memenuhi dua kondisi yang diperlukan -- digunakan secara luas dan "bebas digunakan".
"Kriteria tersebut telah ditata sejak awal" kata Rice.
"Ini telah dilakukan dengan cara yang mungkin paling transparan," katanya, menambahkan bahwa keputusan untuk menyertakan yuan itu "sepenuhnya didukung" oleh 188 negara anggota IMF.
Rice juga menekankan bahwa "tidak ada hubungan" antara keputusan yuan dan ketidaksabaran beberapa kekuatan negara berkembang, termasuk Tiongkok, atas reformasi macet AS yang akan memberi mereka lebih banyak beban dalam institusi itu.
Yuan akan bergabung dengan dolar, euro, yen dan pound dalam keranjang IMF pada 1 Oktober 2016.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015