Jakarta (ANTARA News) - AdamAir hingga saat ini masih melakukan verifikasi data-data terkait dengan calon penerima santunan dari para ahli waris 96 penumpang KI 574 yang hilang dalam penerbangan Surabaya-Manado 1 Januari 2007. "Proses verifikasi sedang berlangsung dan diharapkan proses pencairan bisa dilakukan secepatnya," kata Direktur Komersial dan Komunikasi Adam Air Gugi Pringgua Saputra kepada pers di Jakarta, Kamis.Gugi menyinggung persyaratan yang diperlukan oleh keluarga korban KI 574 antara lain, surat keterangan ahli waris, kartu keluarga dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) serta keterangan kematian dari pejabat berwenang. "Dari acara tabur bunga sebelumnya, tampaknya seluruh keluarga korban sudah menerima dan iklas," katanya. Adam Air sendiri sebagaimana disampaikan Presiden Direktur Adam Air, Adam A. Suherman sebelumnya akan memberikan santunan kepada ahliwaris korban senilai Rp500 juta, di luar asuransi Jasa Raharja sebesar Rp50 juta. Namun, Gugi menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen untuk bisa mengangkat kotak hitam dengan teknologi yang tepat. "Sampai sekarang kami berkoordinasi dengan KNKT dan pihak terkait," katanya. Gugi juga menambahkan, dari sejumlah konsultan yang telah berhubungan dengan Adam Air selama ini, belum diperoleh kejelasan apakah ada teknologi yang bisa mengangkat kotak hitam dari kedalaman hingga 2000 meter. "Pengakuan mereka untuk sementara hanya mampu hingga 200 meter di bawah permukaan laut," kata Gugi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007