Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama Bank Tabungan Negara Maryono menyebutkan hingga akhir November 2015 pihaknya telah membangun 458 ribu unit rumah di Tanah Air, baik yang sudah selesai maupun masih dalam proses pelaksanaan.
"Saya sudah berkeliling ke daerah, walaupun kondisi ekonomi melambat, pertumbuhan pembangunan rumah baru tetap menarik," kata dia di Jakarta, Kamis.
Ia menyampaikan hal itu saat penutupan Rapat Kerja Nasional Realestate Indonesia (REI) dengan tema "Menyinergikan Pembangunan Satu Juta Rumah Peningkatan Investasi Properti dan Pertumbuhan Ekonomi Nasional".
Menurut dia, salah satu yang paling banyak permintaan adalah rumah untuk segmen menengah ke bawah dengan bunga sekitar lima persen.
Ia menyebutkan bahwa terjadi kenaikan permintaan rumah subisidi 70 persen dan rumah nonsubsidi 19 persen.
Oleh sebab itu para pengembang tidak perlu ragu karena BTN siap membantu pembiayaan, ujarnya.
Apalagi program rumah murah yang diluncurkan Presiden Jokowi pada April 2015, baru beberapa bulan namun perkembangannya luar biasa, lanjut dia.
Maryono mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk membantu pembiayaan rumah murah bahkan pada tahun depan ditargetkan 800 ribu unit.
Sekarang tinggal sejauh mana peran REI untuk berpartisipasi mewujudkannya, kata dia.
Sementara, Ketua Umum REI Eddy Hussy mengatakan bahwa rapat kerja nasional REI merupakan upaya meningkatkan silaturahmi dan melakukan perbaikan ke depan.
Ia menyambut baik komitmen BTN dan berharap ke depan semua hasil rapat kerja nasional dapat terealisasi dengan baik.
Pada kesempatan itu juga diberikan penghargaan Lomba Karya Jurnalistik Properti Indonesia kepada para wartawan di Tanah Air untuk kategori cetak dan online.
Ketua Dewan Juri Lomba Cahya Gunawan mengatakan ini merupakan apresiasi REI kepada jurnalis dalam rangka mendukung program sejuta rumah.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015