"Untuk membangun kekuatan pertahanan, kita harus memenuhi kebutuhan alutsista secara terpadu baik di AL, AU, maupun AD dan di kepolisian," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas alutsista, di Kantor Presiden Jakarta, Kamis.
Dia menyebutkan kini hampir semua negara berlomba-lomba memajukan teknologi pertahanannya.
"Kita juga ingin mengupayakan membangun postur TNI yang makin kokoh, makin lengkap dan makin modern," kata Jokowi.
Dalam ratas itu, presiden memberikan empat arahan dalam pengadaan alutsista.
Pertama, pengadaan alutsista harus sesuai kebutuhan TNI yang tercantum dalam dokumen-dokumen postur kekuatan pokok minimal 2010-2024, rencana strategis pertahanan 2015-2019 dan rencana induk industri pertahanan yang ditetapkan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).
Kedua, proses pengadaan harus dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi.
Ketiga, pengadaan alutsista dilakukan untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan.
Keempat, pengadaan alutsista harus memperkuat integrasi atau keterpaduan operasional antarsistem senjata antarmatra.
"Ini penting, kalau tidak terintegrasi nanti akan jalan sendiri-sendiri," kata Jokowi.
Dia menekankan agar prinsip-prinsip itu diterapkan dalam pengadaan helikopter dan alutsista lainnya.
"Kemarin saya baca ada rencana pembelian helikopter misalnya. Ini juga untuk pembelian alat utama sistem persenjataan yang lain," kata Jokowi.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015