"Negara harus hadir menegakkan hak penyandang disabilitas dan sebagai anak-anak bangsa yang juga hrasu berkontribusi untuk menghidupi masa depan," kata Presiden saat pidato dalam acara peracaan puncak Hari Disabilitas Internasional di Istana Negara Jakarta, Kamis.
Presiden juga mengatakan bahwa selama ini banyak pihak yang hanya terjebak dan hanya membicarakan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia.
"Seakan-akan ini hanya soal angka-angka. Saya kira berapun jumlah penyandang disabilitas, bahkan satu orang pun negara harus hadir memenuhi dan melindungi hak-haknya sebagai warga negara," tegasnya.
Presiden berharap Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini diharapkan bisa menggugah kesadaran semua elemen bangsa akan pemenuhan, perlindungan dan penegakkan hak disabilitas di berbagai sektor kehidupan.
Jokowi juga menegaskan bahwa pemerintah ke depan pemerintah secara bertahap ingin bersungguh-sungguh membangun pendidikan, sarana transportasi publik, menyidiakan lapangan pekerjaan yang bisa diakses para penyandang disabilitas.
Dalam pemenuhan lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas, Jokowi berjanji akan segera menyelesaikan pabrik yang khusus untuk penyandang cacat.
"Saya sudah perintahkan menteri untuk uji coba satu pabrik khusus penyandang disabilitas," katanya.
Jika hal ini berhasil, kata Jokowi, pemerintah akan menambah pabrik lainnya. "Insya Allah yang lain akan menyusul," janjinya.
Presiden juga mengaku langkah-langkah yang dilakukan pemerintah belum cukup untuk memenuhi hak-hak bagi para penyandang disabilitas.
"Masih perlu banyak langkah-langkah kongkrit bagi penyandang disabilitas dan saya menghimbau pada komponen bangsa bersama-sama untuk melakukan keperpihakan yang dapat direalisasikan," kata Presiden.
Presiden mengatakan bahwa langkah-langkah tersebut bisa melalui program CSR dari dunia usaha. "Saya berterima kasih terhadap program-program yang ramah kepada kaum disabilitas," kata Jokowi.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015