Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar jangan sampai ada hal-hal yang tidak benar dalam pelaksanaan operasi pasar (OP) beras dan penyaluran beras untuk rakyat miskin (raskin). "Presiden mengingatkan dalam OP itu harus dilakukan dengan cara terbaik dan "good governance," kata Menteri Koordinator Perekonomian Boediono, usai Rapat Koordinasi Terbatas Membahas Beras, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Rakortas tersebut diikuti 13 gubernur daerah yang surplus dan minus produksi beras, bersama dengan sejumlah menteri kabinet seperti Menko Perekonomian, Menko Kesra, Menneg PPN/Kepala Bappenas, Menneg BUMN, Menkeu, Mendagri, Menteri Pertanian, dan Dirut Perum Bulog. Boediono menjelaskan, pemerintah sedang mengevaluasi pola OP, dan akan ada Tim Pengendali yang akan melaporkan setiap minggu namun monitornya dilakukan setiap hari. Diberitakan sebelumnya, pada OP yang dilakukan di sejumlah daerah ditemukan penyaluran beras tidak sampai sasaran, atau terjadi penyelewengan sehingga jatuh ke tangan sejumlah pedagang. Menurut Boediono, untuk mengatasi masalah itulah pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemda melakukan koordinasi, dan sinkronisasi. "Kita evaluasi mengenai implementasi OP. Kita menginginkan sebanyak mungkin langsung bisa didistribusikan ke konsumen," ujarnya. Untuk mengatasi melonjaknya harga beras, dan ketersediaan stok beras, pemerintah akan mengimpor sebanyak 500.000 ton, namun belum ditetapkan mekanisme pelaksanaanya. Boediono mengatakan, pengadaan impor sebanyak 500.000 ton itu merupakan opsi, artinya bisa dilaksanakan atau tidak sesuai dengan kondisi saat itu. Sementara itu, Dirut Perum Bulog Widjanarko Puspoyo mengatakan, dengan impor tersebut stok beras bisa menjadi satu juta ton. "Impor beras sebelumnya didatangkan dari Vietnam. Untuk impor 500.000 ton saat ini masih dicari negara asalnya. Sistemnya G to G," kata Widjanarko. Menurut Boediono, tidak ada kendala untuk impor beras, dan nantinya akan dimasukkan di semua tempat termasuk di gudang Bulog. Terkait kenaikan harga beras di sejumlah daerah saat ini, Boediono mengatakan, akan mempengaruhi tingkat inflasi, namun diharapkan akan turun lagi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007