‎Jakarta (ANTARA News) - Anggota. Komisi XI DPR RI , Dony Ahmad Munir‎ mengapresiasi mundurnya Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Sigit Priadi.

Ia menilai, sikap ini merupakan sikap yang perlu dicontoh pejabat negara lain, jika tidak mampu mencapai target yang diharapkan.

“Apa yang dilakukan oleh Pak Sigit, ini tradisi yang baik. Sebagai tanggung jawab moril atas pekerjaannya, beliau rela untuk mengundurkan diri, ketika beliau tidak bisa mencapai target. Saya salut,” kata Dony.

Dia mengatakan Sigit sudah bekerja keras untuk mencapai target. Ia berharap, sikap ini dapat dicontoh untuk pejabat negara yang lain. Mundurnya pentolan di DJP ini, menjadi bahan evaluasi bagi DJP atas tidak tercapainya target penerimaan pajak.

“Mudah-mudahan tidak ada pejabat mundur lagi, karena target penerimaan pajak tidak tercapai. Harus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap rencana target penerimaan pajak, termasuk effort untuk mencapainya. Satu sisi harus realistis, satu sisi juga harus maksimalkan potensi,” kata Dony.

Dengan mundurnya Sigit, lanjut Dony, tentunya Menteri Keuangan sudah menunjuk pejabat Pelaksana Tugas (Plt), sehingga dapat meneruskan kinerja dan tugas Dirjen sebelum tahun 2015 berakhir. Termasuk untuk tahun mendatang, apalagi anggaran untuk Dirjen Pajak tahun depan dipatok cukup besar.

“Tahun depan, ada penambahan fasilitas di teknologi informasi, sehingga diharapkan tahun depan akan lebih mudah mencapai target. Fondasinya sudah dibangun di tahun ini. Tahun depan, target harus tercapai. Mundurnya Dirjen ini, jadi cambuk untuk para pegawai pajak untuk memacu kinerjanya,” kata Dony.

Selama di bawah komando Sigit, Dirjen Pajak telah mengumpulkan penerimaan pajak di luar pajak minyak dan gas bumi (migas) sebesar Rp 806 triliun atau 64,75 persen dari target sebesar Rp1.244,72 triliun per 27 November 2015. Dengan demikian, ada kekurangan penerimaan sebesar Rp 438 triliun.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015