Akrotiri, Siprus/London (ANTARA News) - Pesawat pengebom asal Inggris melancarkan serangan udara pertama di Suriah, Kamis, hanya beberapa jam setelah parlemen Inggris memilih menyasar kelompok IS di Suriah, kata sumber pemerintah.
Pesawat Tornado lepas landas dari pangkalan udara Angkatan Laut Inggris Akrotiri di Siprus dan melancarkan serangan terhadap sasaran di Suriah, kata sumber itu.
Pesawat itu kemudian kembali ke pangkalan. "Serangan dilakukan di Suriah," kata sumber itu, yang enggan disebutkan namanya.
Sumber itu menolak memberikan informasi operasi lebih lanjut mengenai sasaran ataupun jumlah pesawat yang terlibat, dengan alasan keamanan nasional.
Saksi di Siprus menyaksikan empat jet meninggalkan pangkalan udara berpasang-pasangan, masing-masing setiap satu jam. Dua pesawat sudah kembali ke pangkalan.
RAF Akrotiri digunakan sebagai tempat peluncuran untuk serangan yang menyasar IS di Irak selama setahun, dan pada Rabu malam, parlemen Inggris memperluas jangkauan targetnya di wilayah Suriah.
Setelah debat menegangkan selama lebih dari 10 jam, anggota parlemen akhirnya memilih untuk melancarkan serangan udara dengan perbandingan suara 397 berbanding 223.
Dalam pidatonya di parlemen, Rabu, Perdana Menteri David Cameron mengatakan ketepatan tinggi, rudal Brimstone kendali-laser yang terpasang pada pesawat pengebom Tornado GR4, akan memberikan perbedaan nyata dengan menembak ibukota "de facto" IS, Raqqa, dan usaha perdagangan minyaknya.
Prancis dan Amerika Serikat sudah melancarkan pengeboman terhadap militan IS di Suriah, sementara Rusia kebanyakan menyerang pemberontak lain, menurut pejabat Barat dan pemantau konflik, dalam serangan campur tangan yang dilancarkan pada 30 September untuk mendukung sekutunya, Presiden Suriah Bashar al-Assad.
Pihak Barat mengatakan, Assad harus menyingkir.
Siprus, yang terletak 100 kilometer dari Suriah, adalah anggota Uni Eropa paling dekat dengan kawasan berkecamuk di Timur Tengah.
Pada Oktober, dua perahu dipenuhi oleh migran dari Timur Tengah, termasuk pengungsi Suriah, terdampar di Akrotiri, semenanjung yang menjorok di pantai selatan Siprus.
Inggris, bekas negara kolonial, tetap menguasai dua pangkalan militer di Siprus.
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015