Belum pasti ini bisa dinyatakan wabah. Kita tidak bisa menduga-duga juga, tapi secara sekuens bisa kita kira-kira ini disebabkan virus

Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Moeloek menyatakan akan mencari tahu penyebab kematian puluhan anak di Papua yang dilaporkan oleh masyarakat setempat dengan menurunkan tim investigasi kesehatan ke daerah tersebut.

"Apakah ada virus? Ini yang kami cari tahu," ujarnya ketika ditemui di sela pertemuan GHSA Steering Group di Yogyakarta, Kamis.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan telah menurunkan tim gabungan namun tim tersebut mengalami hambatan sehingga data yang dikumpulkan tidak lengkap.

Salah satunya adalah mengenai jumlah korban penyakit tersebut yang sebelumnya dilaporkan oleh tokoh masyarakat sebanyak 31 anak.

"(Jumlah dilaporkan) Yang meninggal itu angka kumulatif. Jumlahnya belum dapat dipastikan. Selain anak-anak ada juga yang dewasa. Gejalanya sama, demam, diare dan kejang-kejang," ujar Menkes.

Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan M Subuh yang ditemui di tempat yang sama menerangkan bahwa tim yang dikirimkan sebelumnya sempat melakukan pengambilan sampel namun jarak tempuh yang jauh menyebabkan sampel tersebut rusak.

"Spesimen yang dibawa ke Jakarta tidak layak, sudah lebih dari 48 jam," ujarnya.

Kementerian Kesehatan kembali mengirimkan tim untuk melakukan investigasi dan mengumpulkan spesimen namun Subuh mengaku tim tersebut masih mengalami hambatan untuk mencapai lokasi.

"Tim ini juga bawa obat, makanan tambahan dan imunisasi. Tim logistik ini laporan kemarin nggak bisa mendatangi lokasi karena ada suara tembakan," ujarnya.

Tim tersebut akan melakukan penyelidikan di empat desa yang diduga menjadi tempat kematian anak-anak tersebut yakni di Desa Opmo, Desa Digilno, Desa Otolama dan desa Yerussalem di Distrik Mbuwa Kabupaten Nduga.

Subuh menegaskan bahwa laporan wabah yang menyebabkan kematian 31 anak itu tidak terbukti di lapangan.

"Belum pasti ini bisa dinyatakan wabah. Kita tidak bisa menduga-duga juga, tapi secara sekuens bisa kita kira-kira ini disebabkan virus. Di daerah ini sering ada kasus pneumonia yang disebabkan virus," katanya.

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015