Washington (ANTARA News) - Sebagian besar wilayah Amerika Serikat melaporkan pertumbuhan "moderat" dalam beberapa pekan terakhir, dan pasar kerja terus mengetat, demikian laporan yang diawasi oleh Federal Reserve pada Rabu.

Laporan, yang menghimpun bukti berdasarkan pengalaman dari 12 distrik bank sentral yang dikenal sebagai Beige Book, datang dua minggu sebelum Federal Reserve memutuskan apakah ekonomi cukup kuat untuk menaikkan suku bunga utama agar mendekati nol.

"Kegiatan ekonomi meningkat pada kecepatan yang moderat di sebagian besar wilayah negara itu sejak sebelumnya laporan Beige Book pada Oktober," kata laporan itu.

Belanja konsumen, pendorong dua pertiga dari kegiatan ekonomi AS, meningkat di hampir semua distrik, dengan penjualan mobil masih "meningkat" karena harga bensin yang rendah terus mendorong pembelian.

Namun demikian, penguatan dolar, dituding sebagai penyebab pelemahan dalam sektor manufaktur.

"Dolar yang kuat, harga komoditas rendah, dan permintaan global yang lemah disebut beberapa distrik sebagai faktor pembatas permintaan," kata laporan itu.

Informasi tentang kondisi ekonomi AS saat ini dikumpulkan sebelum 20 November. Beige Book berfungsi sebagai kerangka kerja untuk pertemuan pengaturan kebijakan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) tahun ini, pada 15 dan 16 Desember.

Ketua The Fed Janet Yellen, dalam pidatonya Rabu, meningkatkan ekspektasi FOMC akan menaikkan suku bunga acuan federal fund pada pertemuan tersebut, dalam apa yang akan menjadi kenaikan pertama dalam lebih dari sembilan tahun.

"Saya mengantisipasi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan pada kecepatan moderat, yang akan cukup untuk menghasilkan peningkatan tambahan dalam pekerjaan, pengurangan lebih lanjut dalam sisa margin pengenduran pasar tenaga kerja, dan kenaikan inflasi ke target kami dua persen," kata dia dalam sambutannya yang disiapkan untuk Economic Club of Washington.

Jika The Fed menunggu terlalu lama untuk menaikkan suku bunga, kata dia, "Kami mungkin akan berakhir harus mengetatkan kebijakan yang relatif tiba-tiba untuk menjaga perekonomian dari overshooting (pelampauan) signifikan kedua target kami."

"Sebuah pengetatan mendadak akan berisiko mengganggu pasar keuangan dan bahkan mungkin secara tidak sengaja mendorong ekonomi ke dalam resesi."

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015