New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir turun tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah ekuitas-ekuitas terkait minyak anjlok karena harga minyak jatuh.

Menurut AFP, produsen minyak dan perusahaan jasa minyak mengalami kerugian mendalam karena harga minyak AS menukik 4,6 persen dan ditutup di bawah 40 dolar AS per barel untuk pertama kalinya sejak akhir
Agustus, menyusul laporan yang menunjukkan persediaan minyak AS lebih tinggi.

Anggota Dow, Chevron dan ExxonMobil, masing-masing turun 2,4 persen dan 2,9 persen. Schlumberger turun 3,0 persen dan Apache jatuh 3,7 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 158,67 poin (0,89 persen) menjadi ditutup pada 17.729,68.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 23,12 poin (1,10 persen) menjadi berakhir di 2.079,51, sementara indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 33,08 poin (0,64 persen) menjadi 5.123,22.

Ketua Federal Reserve AS Janet Yellen berbicara di Economic Club of Washington, mengatakan ia memperkirakan ekonomi AS akan terus tumbuh cukup kuat untuk mendukung kenaikan suku bunga pertama dalam sembilan tahun terakhir. Dia tidak langsung menjawab rencana The Fed di pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya, dalam dua minggu mendatang.

"Intinya: Yellen mendukung menaikkan suku pada Desember, dan menyiratkan dukungan di antara rekan-rekan FOMC-nya selama data tidak mengungkapkan pelemahan baru yang signifikan dalam dua minggu ke depan," kata Chris Low, kepala ekonom di FTN Financial.

Investor sangat menunggu laporan ketenagakerjaan AS untuk November yang akan keluar pada Jumat.

Perusahaan pengelola penggajian ADP melaporkan pada Rabu bahwa sektor swasta AS menambahkan 217.000 pekerjaan pada November.

Saham Yahoo melonjak 5,8 persen setelah perusahaan melaporkan sedang mempertimbangkan penjualan properti internet mengingat ketidakpastian tentang "spin-off" (pemecahan usaha) kepemilikannya yang menguntungkan di raksasa e-dagang Tiongkok, Alibaba.

Pembuat chip Qualcomm naik 5,2 persen karena berita bahwa pihkanya telah mencapai kesepakatan lisensi paten dengan perusahaan telepon pintar (smartphone) Tiongkok, Xiaomi.

Operator jaringan pipa Kinder Morgan jatuh 7,9 persen setelah Moodys menggeser prospeknya menjadi negatif dari stabil, mengutip rencana perusahaan untuk meningkatkan sahamnya di Natural Gas Pipeline Company of America yang menderita menjadi 50 persen dari 20 persen.

(A026)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015