Ratusan TKW tersebut bahkan banjir air mata saat menggelar nonton bareng secara gratis di Cinema Golden Village, Plaza Singapura.
"Dengan pengalaman ini saya berkeinginan untuk membagi kebahagiaan kepada mereka yang kurang beruntung tentunya dengan keihklasan Allah dan kembali kepada Allah," kata salah seorang TKW asal Yogyakarta bernama Atin dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Zumariah, TKW lainnya mengatakan film tersebut menjadikannya lebih bersikap menghargai orang lain, menolong sesama dengan ketulusan hati.
"Film ini juga sangat memberikan dukungan moril kepada saya, makna kata syukur kepada Sang Pencipta karena masih banyak di luar sana nasibnya yang jauh kurang beruntung," kata Erni.
Sementara itu, Sutradara From The Heart sekaligus pendiri Yayasan Maria Monique Lastwish Natalia Tjahja mengatakan bahwa Singapura merupakan negara yang memiliki arti dalam bagi dirinya, mengingat Maria Monique, anak yang diceritakan dalam film, menghembuskan nafas terakhirnya di sana.
"Singapura adalah awal dari cerita ini, dan merupakan negara di mana saya memulai semua perjalanan mencintai anak-anak kurang beruntung dari nol," kata Natalia.
Natalia mengungkapkan, untuk menayangkan film yang tidak dipungut biaya di Singapura ini, ia harus melewati prosedur berupa sensor dari Media Development Authority (MDA) Singapura.
Ia bersyukur, akhirnya film tersebut dapat dinikmati kalangan TKW dan berbagai pihak yang berkontribusi di Singapura.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015