"Saya optimistis karena seluruh dunia kini menuju natural," kata Martha di Jakarta, Rabu.
Pengusaha 78 tahun itu menekankan produknya dibuat dengan pendekatan sains yang sudah teruji khasiatnya lewat teknologi, bukan sekadar "konon kata nenek moyang...".
Pihaknya juga telah bekerjasama dengan universitas-universitas dalam negeri untuk riset herbal.
Martha mengatakan awalnya kosmetik lokal masih dianggap sebelah mata di negeri sendiri. Namun, lambat laun anggapan itu mulai terkikis.
Martha Tilaar mulai tergerak menjadi penguasaha di bidang kecantikan sejak tinggal di AS mengikuti pekerjaan suami. Di sana dia mulai mengubah pola pikir bahwa segala yang berasal dari Barat adalah yang terbaik setelah menyadari perbedaan yang mencolok, termasuk soal kosmetik.
Perbedaan jenis kulit, warna kulit dan kondisi negara membuat perempuan tidak bisa sembarangan memilih kosmetika.
"Maka, saya bertekad mempercantik perempuan Indonesia dengan kearifan budaya dan kekayaan alam Indonesia," ujarnya.
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015