Washington (ANTARA News) - Satu kelompok militan menyerang bus berpenumpang para warga Israel sementara Presiden Palestina, yang sudah mendapatkan dukungan internasional, harus mempertimbangkan secara cermat tanggapan atas aksi itu. Mengambil tindakan keras terhadap para militan akan memberinya pujian dari Israel dan dunia internasional namun bisa menjauhkannya dan akan menyebabkan ketegangan sipil. Ini adalah salah satu skenario permainan video yang diluncurkan Februari dan berani menangani konflik Palestina-Israel serta menawarkan penyelesaian damai, setidaknya di dunia maya. Permainan "PeaceMaker", menempatkan para pemainnya sebagai presiden Palestina atau perdana menteri Israel dan bagaimana mereka melakukan manuver dalam berbagai peristiwa. Permainan itu mengambil cuplikan berita sebenarnya dan para pemain meraih nilai dari bagaimana cara mereka melakukan tanggapan pada setiap masalah serta menghadapi reaksi dalam negeri maupun internasional. Jika mengambil peran sebagai presiden Palestina, misalnya, nilai bisa diraih dengan memajukan perdamaian, pemecahan lewat pengakuan dua negara, membangun prasarana dan mengulurkan tangan kepada perdana menteri Israel. Tujuan akhir bagi masing-masing pemain adalah menemukan pemecahan stabil atas konflik dan meraih penghargaan Nobel Perdamaian. "Kami ingin membuktikan bahwa permainan video bisa ditujukan untuk masalah besar, dan konflik Israel-Palestina adalah contoh nyata tentang konflik yang menarik perhatian banyak orang dari berbagai tempat," kata Eric Brown, seorang di antara pencipta permainan itu kepada AFP. Permainan yang bisa menghabiskan enam jam dengan harga 20 dolar itu pertama kali dipertunjukkan bulan lalu di Sundance Film Festival. Permainan itu tersedia dalam bahasa Inggris, Arab dan Yahudi. "Kekuatan permainan ini adalah melibatkan kaum muda, politikus, para pemimpin dan warga negara generasi mendatang," kata Suzanne Seggerman, ketua "Change", lembaga nirlaba untuk membantu permainan video dalam mengarap masalah yang benar-benar terjadi di dunia. Para pencipta permainan itu, Brown (30) dan Asi Burak (35), mantan intelijen Israel, mulai membuat Peacemaker pada Januari 2005 saat keduanya sedang mengambil gelar S2 di Carnegie Mellon University, Pennsylvania. "Dengar-dengar, seorang jenderal Israel memainkan permainan ini dan dalam lima menit dia kalah. Dia berdalih permainan ini tidak realistis," kata Brown.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007