Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Maizul Hendri di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan puluhan rumah ini terendam sekitar 40 sampai 60 centimeter. Saat ini warga mengungsi ke rumah keluarga yang berada di daerah ketinggian.
"Air mulai menggenangi rumah warga pada Rabu dinihari sekitar pukul 02:00 WIB. Saat itu warga masih bertahan di rumah mereka," katanya.
Saat ini anggota Satgas BPBD Kabupaten Agam dibantu Polsek Ampek Nagari, camat, aparat nagari dan lainnya sudah memberikan pertolongan kepada masyarakat.
Selain merendam 21 unit rumah, banjir juga mengakibatkan puluhan hektare lahan pertanian seperti padi, sawit dan lainnya terendam air.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Sementara untuk kerugian masih dihitung tim dari kecamatan dan instansi terkait lainnya," katanya.
Ia menambahkan banjir juga merendam tujuh unit rumah di Afdeling Jorong Muaro Putih, Kecamatan Tanjung Mutiara, akibat luapan air sungai Batang Masang setelah tangul di Yayasan Tanjung Manggopoh (TTM) jebol.
"Ketinggian air yang merendam rumah karyawan PT Mutiara Agam sekitar 60 centimeter," katanya.
Selain banjir juga terjadi bencana longsor di Cacang Randah Kecamatan Tanjung Mutiara sebanyak empat titik, jalang penghubung Matur menuju Bukittinggi tempatnya di Sianok dan lainnya.
Dengan kejadian ini, ia mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan saat curah hujan tinggi dengan cara berlindung ke daerah lebih aman.
Salah seorang warga Gantiang, Mawan (43) mengatakan, air mulai naik ke rumahnya sekitar pukul 02:00 WIB.
Dengan kondisi ini, pihaknya langsung menyelamatkan barang berharga ke daerah lebih tinggi.
"Ia berharap Pemkab Agam mencarikan solusi agar banjir ini tidak terjadi setiap curah hujan tinggi," katanya.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015