Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, Misbakhun meminta pengganti sementara Sigit yakni Ken Dwijugeasteadi untuk memanfaatkan pengalamannya sebagai pejabat senior dan berpengalaman guna menggali penerimaan pajak yang menjadi sumber utama pendapatan negara dalam membiayai pembangunan.
"Kinerja yang terukur dalam menjalankan tugas sangat penting karena negara menjadi taruhannya," ujar Misbakhun.
Pada sisa 2015, yang tinggal satu bulan lagi, menurut Misbakhun, pemerintah harus bekerja keras untuk meningkatan penerimaan pajak.
Apalagi, kata dia, realiasi penerimaan pajak dari data terakhir baru sekitar 64-65 persen dari target di APBN-P sekitar Rp1.295 triliun.
"Pemerintah harus memutar otak mencari cara bagaimana defisit anggaran (yang disebabkan kurangnya penerimaan) tidak melebihi ketentuan peraturan perundang-undangan sebesar tiga persen," ujarnya.
Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015