Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan pers tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, transaksi penjualan tersebut dilakukan pada 1 Desember 2015 waktu New York, Amerika Serikat.
Penerbitan ini merupakan bagian dari kebijakan pra pembiayaan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang APBN tahun 2016 yakni melakukan penerbitan SUN pada akhir 2015 untuk menjamin ketersediaan anggaran pada awal 2016.
Obligasi seri RI0126 memiliki tenor 10 tahun dengan nominal yang diterbitkan 2,25 miliar dolar AS serta mempunyai tingkat kupon 4,75 persen dan tanggal jatuh tempo pada 8 Januari 2026.
SUN seri ini memiliki distribusi terbanyak di wilayah Amerika Serikat sebesar 62 persen, kawasan Eropa 14 persen, wilayah Asia kecuali Indonesia 10 persen dan Indonesia 14 persen.
Berdasarkan jenis investor, asset manager mendapatkan alokasi terbanyak 75 persen, bank 18 persen, asuransi/dana pensiun 4 persen, private banks 1 persen dan sovereign wealth funds 2 persen.
Obligasi seri RI0146 memiliki tenor 30 tahun dengan nominal yang diterbitkan 1,25 miliar dolar AS serta mempunyai tingkat kupon 5,95 persen dan tanggal jatuh tempo pada 8 Januari 2046.
SUN seri ini memiliki distribusi terbanyak di wilayah Amerika Serikat sebesar 50 persen, kawasan Eropa 26 persen, wilayah Asia kecuali Indonesia 22 persen dan Indonesia 2 persen.
Berdasarkan jenis investor, asset manager mendapatkan alokasi terbanyak 71 persen, asuransi/dana pensiun 21 pensiun, bank 6 persen, private banks 1 persen dan sovereign wealth funds 1 persen.
Final pricing (yield) tersebut, 20 basis poin (bps) lebih ketat dari initial price guidance yaitu 5 persen untuk tenor 10 tahun dan lebih ketat 12,5 basis poin (bps) dari initial price guidance 6,125 persen untuk tenor 30 tahun.
Sedangkan total penawaran yang masuk (total order book) adalah sebesar 8,1 miliar dolar AS sehingga terdapat oversubscription sebesar 2,3 kali. Hasil ini menandakan masih tingginya kepercayaan investor dan sentimen positif pada prospek perekonomian Indonesia.
Sementara, Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah BofA Merrill Lynch, CIMB, Citigroup dan HSBC, serta bertindak sebagai co-Managers adalah PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Trimegah Securities.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015