"Jadi Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak berhenti di Tegalluar (Kabupaten Bandung) saja tapi ada pembangunan transportasi terpadu di kawasan Bandung Raya. Rencananya, bentuknya LRT," kata Ahmad usai Rapat Akselerasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kota Bandung, Rabu.
Ia mengatakan integrasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan LRT Bandung Raya dilakukan untuk mempermudah akses penumpang jika ingin melanjutkan perjalanannya di Bandung Raya.
"Upaya nyambung dengan kereta cepatnya bahkan nanti kereta cepatnya konsorsiumnya sama, kemudian teknologi sama, jadi lebih mudah dibandingkan berbeda konsorsium. Transportasi Bandung Raya akan menyesuaikan dengan Kereta Cepat dan pembangunannya tak terpisahkan," kata dia.
Dia berharap, pembangunan LRT itu bisa berbarengan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang menelan anggaran Rp72 triliun ini.
"Sehingga pada saat di tengah-tengah pembangunannya, mudah-mudahan di Bandung LRT mulai jalan, sehingga begitu masuk ke Tegalluar (titik akhir Kereta Cepat) LRT ini sudah siap," kata dia.
Sekretaris Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa menambahkan proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan disesuaikan dalam sisi penataan tata ruang.
"Utamanya untuk empat wilayah di Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Bandung Barat dan Kabupaten Bandung," kata Iiwa.
Menurut dia, Pemprov Jabar dan daerah di Bandung Raya sudah mengantisipasi hal ini dengan menandatangani kesepakatan dan substansi Raperpres Kawasan Strategis Nasional Cekungan Bandung.
"Dan terrhadap empat daerah yang dilalui supercepat ini kami menginisiasi percepatan agar pembangunan skala besar itu sesuai dengan pola ruang dan lingkungan hidup," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015