Sukabumi (ANTARA News) - Lima warga Kampung Sungapan RT 04 RW 12 Desa Bojong, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Jabar, diduga terinveksi virus flu burung (Avian Influenza/AI) setelah melakukan kontak dengan unggas mati. Kelima warga yang terdiri dari Cucun (30), Ninih (46), Cicih (60), Ardi (3) dan Winarti (11) itu kini masih rawat di Puskesmas Cikembar karena mengalami suhu badan tinggi. "Berdasarkan pemeriksaan dari dokter puskesmas setempat kelima warga tersebut dicurigai terinfeksi virus flu burung," kata Kepala Puskesmas Cikembar, Dr Cici Budianto, Kamis, usai melakukan pemeriksaan di salah satu rumah pasien yang diduga terjangkit virus flu burung. Menurut dia, puskesmas menerima informasi mengenai kondisi kelima warga pada hari Rabu (14/2) lalu dari informasi warga setempat. Ia mengatakan, melihat kondisi kelimanya maka statusnya waspada terjangkit flu burung karena kelima warga itu memiliki riwayat kontak langsung dengan unggas yang mati dan suhu tubuhnya tinggi. Meski demikian, tidak terdapat gejala peradangan paru-paru sementara pengujian jumlah leukosit dan pengambilan sampel darah harus dilakukan di laboratorim. "Oleh karena itu, sesuai dengan panduan Depkes kami akan memantau selama 1 x 24 jam terhadap kondisi kelima warga tersebut. Jika dalam waktu tersebut terjadi perubahan kondisi tubuhnya maka kelima warga akan segera dirujuk ke rumah sakit karena kemungkinan bisa `suspect`, bahkan positif flu burung," tutur Cici. Ia mengakui buruknya koordinasi dengan Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Sukabumi terkait laporan unggas yang mati di wilayah Sukabumi. Kecamatan Cikembar termasuk 13 kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang sudah terdapat unggas positif flu burung, tepatnya di Kampung Sampalan RT 07/02 Desa Cimanggu, Kecamatan Cikembar. Untuk kasus di Desa Bojong, belum ada pihak petugas Disnak yang melakukan tindakan terkait adanya unggas yang mati. Suami Cucun, Unan (37) mengatakan, istrinya menderita panas tinggi setelah membuang ayam yang mati pada hari Sabtu (3/2) lalu dan setelah ada kematian ayam tersebut di kampungnya banyak warga yang sakit secara bergantian. Di tempat yang sama, Kepala Desa Bojong, Udin Hasanudin mengaku Disnak Kabuapaten Sukabumi terakhir melakukan vaksinasi unggas tiga bulan yang lalu. Pihaknya akan mengajukan upaya vaksinasi kepada Disnak terkait adanya unggas yang mati dan beberapa warga yang diduga terkena virus flu burung.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007