Para pria itu, berusia antara 21 dan 30 tahun dan mengidentifikasi diri mereka sebagai mahasiswa dan dosen asal Suriah, dibebaskan dengan jaminan masing-masing 450 dolar AS, kata seorang juru bicara pengadilan.
Mereka telah berada di tahanan preventif untuk penyelidikan tertunda atas tuduhan memalsukan dokumen identitas publik dengan memasang foto mereka di paspor.
Warga Suriah itu ditangkap pada 17 November ketika mereka tiba di bandara, yang berada dalam pengamanan ketat setelah serangan Paris empat hari sebelumnya.
Mereka telah menggunakan penerbangan dari Libanon, Turki, Brasil, Argentina dan Kosta Rika untuk sampai ke Honduras dan awalnya mengatakan kepada petugas bahwa mereka bertujuan untuk menuju Amerika Serikat. Mereka kemudian mengubah tujuan mereka menjadi Guatemala.
Pejabat Departemen Imigrasi Honduras memeriksa mereka dan menyimpulkan mereka, pada kenyataannya, melarikan diri dari perang di negara mereka dan bukan milisi.
(Uu.G003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015