Sepertinya inflasi bisa dibawah itu, karena kalau mau empat persen, maka inflasi Desember harus 1,6 persen atau 1,7 persen. Kalau tidak sampai segitu, inflasi tidak sampai empat persen,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan laju inflasi nasional pada akhir tahun bisa dibawah prediksi empat plus minus satu persen, setelah inflasi pada November 2015 hanya tercatat sebesar 0,2 persen.
"Sepertinya inflasi bisa dibawah itu, karena kalau mau empat persen, maka inflasi Desember harus 1,6 persen atau 1,7 persen. Kalau tidak sampai segitu, inflasi tidak sampai empat persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di Jakarta, Selasa.
Sasmito mengatakan masih ada kemungkinan inflasi Desember lebih tinggi dari November, namun angkanya masih terkendali dan tidak setinggi yang dibayangkan, atau bahkan tidak mencapai angka satu persen.
"Desember cenderung umumnya tinggi karena ada musim liburan, ada natal dan tahun baru. Gambarannya selama ini diatas 0,5 persen. Tapi kalau kita lihat, meskipun harga barang di grosir sudah naik lumayan, tapi di eceran pengaruhnya tidak spektakuler. Jadi masih terkendali," katanya.
Sasmito mengatakan untuk menjaga inflasi Desember tidak terlalu tinggi, hal yang harus diupayakan oleh pemerintah dan para pengusaha adalah dengan menyediakan pasokan komoditas bahan makanan maupun makanan jadi, agar harganya tidak mengalami kenaikan.
Namun, ia menambahkan, pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang berlangsung pada pertengahan bulan tidak terlalu signifikan dalam menyumbang laju inflasi Desember, karena dampaknya yang relatif kecil.
"Pilkada dampaknya tidak sebesar dulu, karena walaupun pelaksanaannya serentak, tapi banyak rambu-rambunya dan banyak kampanye yang menggunakan media sosial. Sehingga kegiatan bagi-bagi kaos tidak memberikan dampak signifikan ke inflasi, mungkin iya pada kota kecil atau kota yang aktivitas pilkadanya cukup besar," kata Sasmito.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada November 2015 sebesar 0,21 persen yang antara lain disebabkan kenaikan harga beberapa komoditas seperti beras, daging ayam ras, rokok kretek filter, telur ayam ras, buncis, kacang panjang, tomat sayur dan tomat buah.
Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-November 2015 tercatat mencapai 2,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) 4,89 persen. Selain itu, inflasi komponen inti pada November tercatat 0,16 persen, dan inflasi inti dari tahun ke tahun (yoy) 4,77 persen.
Pewarta: Satyagraha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015