Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Maskapai penerbangan Sriwijaya Air mengincar terbang dengan menerbangi rute Jakarta-Pekanbaru pergi pulang satu hari sekali menggunakan armada pesawat jenis Boeing 737 seri jelang akhir tahun 2015 atau Tahun Baru 2016.
Kepala Perwakilan Siriwijaya Air Cabang Pekanbaru, Darwis Monteski, di Pekanbaru, Selasa, mengatakan, perusahaan induk maskapai NAM Air tersebut bakal menerbangi satu-satu rute domestik yang dilayani perusahaan jelang Natal 2015.
"Kalau tidak ada aral melintang, maka pada pertengahan Desember nanti rute Jakarta-Pekanbaru kembali kami layani bagi para penumpang. Atau tepatnya 19 Desember tahun ini," kata dia.
Pihaknya, jelas dia, sedang fokus melayani rute anak perusahaan NAM Air menerbangi rute Medang-Pekanbaru pergi pulang satu hari sekali dengan mengopeasikan pesawat berbadan sempit jenis Boeing 737 seri 500 kapasitas 120 kursi, terdiri dari 8 kelas bisnis dan 112 kelas ekonomi.
Rute tersebut dilayani oleh NAM Air sejak 11 November 2015 dan pihak Sriwijaya optimis karena dapatkan slot time atau celah waktu pendaratan dan lepas landas paling awal, dibandingkan dua kali penerbangan pergi pulang yang dilayani maskapai kompetitor yakni Lion Air.
"Jadi karena hal itu, mengenapa kita punya alasan commercial resend. Kita ingin fokuskan diri terhadap rute dilayani oleh NAM Air dulu karena secara personal, kami juga memiliki keterbatasan," ucap dia.
Otoritas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, pekan lalu menyatakan, maskapai Sriwijaya Air belum beroperasi tanpa ada penjelasan resmi, walau penerbangan telah kembali normal setelah dua bulan dilanda kabut asap kebakaran hutan dan lahan.
"Maskapai Sriwijaya Air masih belum terbang hingga November atau saat ini. Saya ngak tahu alasan mereka," papar Kadiv Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Hasturman Yunus.
Dia jelaskan, secara umum akhir Oktober 2015 operasional penerbangan di Pekanbaru baik rute domestik maupun rute internasional telah beroperasi terutama pada pagi hari.
Sebelumnya sekitar dua bulan lalu, penerbangan maskapai baik tujuan atau dari bandara setempat tidak tentu, akibat kabut asap kiriman dari Pulau Sumatera terutama Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Jambi dilanda kebakaran hutan dan lahan.
Hasturman berujar, pihaknya tidak tahu secara pasti apa penyebab maskapai Sriwijaya Air belum mengoperasikan rute domestik yakni Jakarta-Pekanbaru yang mulai dilayani pada 10 Juli 2015.
Berdasarkan isi surat maskapai tersebut pada pihaknya, ucap dia, Sriwijaya Air tidak terbang melayani rute itu hingga pertengahan November tahun 2015 ini dengan alasan keterbatasan armada pesawat.
"Katanya dengar-dengar, Sriwijaya sedang tunggu pesawat yang baru mereka beli. Atau kebijakan rotasi pesawat barang kali karena ini masalah operasional," jelas dia.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015