Ikan kayu yang diekspor ke lima negara tersebut yakni sebanyak 1.450 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 8,07 juta dolar AS."

Manado (ANTARA News) - Produk ekspor ikan kayu asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) makin diminati oleh pasar internasional menyusul semakin bertambah negara tujuan ekspor komoditas tersebut.

"Pada triwulan III tahun 2015, ikan kayu diekspor ke lima negara yakni Jepang, Afrika Selatan, Amerika Serikat dan Taiwan serta Thailand," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut T Hasudungan Siregar di Manado, Selasa.

Dia mengatakan biasanya produk ikan kayu hanya diekspor ke Jepang dan sebagian kecil ke Amerika Serikat, namun kali ini merambah pasar Afrika Selatan dan Taiwan serta Thailand.

"Ikan kayu yang diekspor ke lima negara tersebut yakni sebanyak 1.450 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 8,07 juta dolar AS," kata Hasudungan.

Hasudungan menjelaskan dari empat negara tersebut, ekspor paling besar ke Jepang yakni sebanyak 1.385 ton dengan nilai devisa yang berhasil diraup sebesar 7,83 juta dolar AS.

Kemudian ke Afrika Selatan sebanyak 22,51 ton dengan sumbangan devisa sebesar 146.943 dolar AS. Ke Amerika Serikat sebanyak 6,34 ton dengan nilai 62.766 dolar AS serta ke Taiwan sebanyak 36 ton dengan nilai 25.556 dolar AS serta ke Thailand sebanyak 1,24 ton dan nilai sebesar 9.065 dolar AS.

Dia menjelaskan produk ikan kayu, telah diproses melalui pembakaran pada suhu tertentu sehingga dihasilkan komoditas yang sudah mengeras seperti kayu, tetapi tahan meski disimpan lama," katanya.

Ikan kayu asal Sulut memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain, karena rasa dan tekstur ikan dengan kualitas baik.

Pemerintah akan terus memfasilitasi para pengekspor asal Sulut, agar mampu memenuhi permintaan pasar luar negeri dan negara tujuan semakin banyak, katanya.

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015