Banda Aceh (ANTARA News) - Manajemen Persiraja, Banda Aceh, akhirnya memutuskan memecat Riono Asnan sebagai pelatih, menyusul kegagalan dalam dua pertandingan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia Wilayah Barat saat bermain di kandang. Manajer Persiraja, Sultan Muhammad Rusdi, kepada ANTARA di Banda Aceh, Kamis, menyatakan sehari setelah Persiraja gagal meraih kemenangan melawan PSS Sleman, pengurus melakukan rapat dan memutuskan posisi Riono Asnan sebagai pelatih diganti. Rapat yang berlangsung Rabu (14/2) dipimpin langsung Ketua Umum Persiraja yang juga Penjabat Walikota Banda Aceh, Razaly Yussuf, dan dihadiri Ketua Pengda PSSI Aceh, Zainuddin Hamid, dan pengurus inti lainnya. Dipecatnya Riono Asnan juga akibat desakan masyarakat agar pelatih asal Sidoarjo tersebut diganti, karena dinilai tidak becus menggembleng anak-anak Persiraja. Tuntutan itu berawal ketika Persiraja menjamu PSS Sleman pada Selasa (13/2) yang berakhir seri 1-1, sedangkan pada pertandingan perdana Liga Indonesia, Persiraja harus menelan pil pahit dari Persib Bandung 1-2. Hasil sekali kalah dan seri tersebut, dinilai penoton, akibat kesalahan pelatih Riono Asnan yang tidak memainkan pemain lokal, sementara pemain asing yang tidak bagus mainnya tetap dipertahankan. Sultan menyatakan pihaknya sudah memberitahukan masalah pemecatan kepada Riono. "Kami sudah sampaikan kepada Riono dan ia menerima dengan lapang dada," katanya. Disebutkan Riono juga menyadari bahwa kehadirannya sebagai pelatih sudah tidak mendapat dukungan dan ia menganggap sudah tidak kondusif lagi, sehingga apabila tetap bertahan sulit baginya untuk melatih. Sebagai pengganti, Sultan menyatakan pihaknya kini sedang melirik mantan pelatih PSMS Medan, M. Khaidir, namun masih dalam proses seleksi. Manajemen, katanya, kini sudah membentuk tim untuk mencari pelatih baru Persiraja yang dipimpin langsung oleh Ketua Pengda PSSI Aceh, Zainuddin `Let Bugeh` Hamid. "Kita harus segera mencari pelatih baru, karena dalam waktu dekat ini Persiraja akan main tandang melawan juara bertahan PS Kediri," katanya. Sementara itu, Riono yang dihubungi melalui telepon genggamnya sampai tiga kali tidak menjawab. (*)
Copyright © ANTARA 2007