Tarakan (ANTARA News) - Warga menemukan sebuah bom yang masih aktif yang diduga kuat sisa-sisa peninggalan Perang Dunia II di kawasan pertambangan milik PT Pertamina EP di Jalan Pulau Sumatera, Tarakan, Kalimantan Utara, Sabtu (28/11).
Penemuan benda yang berbahaya itu langsung dilaporkan kepada aparat kepolisian dan ditangani Satuan Unit Gegana Brimobda Detasemen Pelopor C Kota Tarakan sehingga langsung diamankan untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut.
Wakil Komandan Detasemen Brimobda Pelopor C Kota Tarakan, AKP Vije di Tarakan melalui pernyataan tertulis, Minggu mengutarakan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukannya benda tersebut berupa bom yang masih aktif dengan ukuran panjang 47 centimeter dengan diameter depan 48 centimeter, belakang 56 centimeter, tengah 53 centimeter, kemudian nomor seri 81205524.
Benda ini adalah jenis bom udara militer (rudal) yang dijatuhkan dari pesawat saat Perang Dunia II dengan daya ledak mencapai radius sekitar satu kilo meter di kawasan yang saat ini menjadi pertambangan minyak milik PT Pertamina EP.
"Benda ini merupakan jenis bom udara (rudal), yang dijatuhkan dari pesawat pada Perang Dunia II, dengan daya ledak mencapai radius kurang lebih satu kilo meter. Di Tarakan ini banyak sisa-sisa perang yang sudah ditemukan," jelas Vije.
"Sebenarnya lanjut dia, penanganan kasus benda seperti ini harus dilakukan oleh Zeni Tempur TNI namun di Kota Tarakan belum ada satuan tersebut maka ditangani tim Gegana Brimob," ujar dia.
Ia mengatakan, sehubungan kondisi tanah di Kota Tarakan yang sebagian besar jenis gambut menjadi salah satu faktor banyak bom pada Perang Dunia II yang tidak meledak dan tidak tertutup kemungkinan masih banyak benda-benda peninggalan perang yang belum ditemukan.
Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015