Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin ditutup menguat sebesar 114,10 poin terpengaruh laju bursa saham di kawasan Asia yeng mengalami koreksi.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 114,10 poin atau 2,50 persen menjadi 4.446,45. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 31,57 poin (4,01 persen) menjadi 755,46.
"Bursa saham di kawasan Asia yang tertekan mempengaruhi laju IHSG BEI, situasi itu mendorong pelaku pasar saham di dalam negeri terutama asing melakukan aksi lepas saham," kata Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, Senin
Tercatat, dalam data perdagangan saham di BEI tercatat, pelaku pasar saham asing mencatatkan jual bersih atau "foreign net sell" sebesar Rp1,459 triliun pada Senin (30/11) ini.
Ia menambahkan bahwa pelaku pasar juga masih dibayangi oleh kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat pada pertengahan bulan Desember 2015. Pemodal sebaiknya tetap waspada dan hanya melakukan akumulasi dengan strategi "buy on weakness".
"Pasar sepertinya masih tetap bervariasi menanti kenaikan suku bunga The Fed," katanya.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa masih tertekannya harga komoditas dunia juga menjadi salah satu faktor negatif bagi pasar modal domestik, di sisi lain investor saham juga sedang menanti data ekonomi dalam negeri yang akan dirilis.
"Diharapkan data ekonomi yang dirilis stabil, sehinga target level batas atas berpotensi menuju 4.590 poin," katanya.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 228.943 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 4,30 miliar lembar saham senilai Rp9,08 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 88 saham, turun 186 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 72 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 71,90 poin (0,33 persen) menjadi 21.996,42, indeks Nikkei turun 136,47 poin (0,69 persen) ke level 19.747,47, dan Straits Times melemah 3,18 poin (0,11 persen) ke posisi 2.855,94.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015