"Sampai akhir tahun ini, saya rasa anggaran DKI kira-kira bisa sampai 50 persen dari total keseluruhan APBD DKI 2015 sebesar Rp69,28 triliun," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin.
Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, penyerapan hanya diperkirakan hingga 50 persen karena anggaran untuk beberapa program kegiatan telah dikunci atau tidak dapat dijalankan.
"Memang ada beberapa anggaran yang sudah saya kunci, tidak bisa digunakan karena belum saya lakukan penyisiran. Lagi pula, saya juga ingin supaya betul-betul mulai tahun depan, kita menerapkan sistem anggaran elektronik atau e-budgeting," ujar Ahok.
Lebih lanjut, ia menuturkan penguncian tersebut dilakukan untuk mencegah agar anggaran tidak digunakan untuk kegiatan atau program yang tidak bermanfaat.
"Jadi, saya pikir dari pada anggaran itu digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak jelas dan tidak bermanfaat untuk masyarakat, lebih baik saya kunci saja, sehingga tidak bisa dipakai lagi," tutur Ahok.
Meskipun demikian, dia memastikan kegiatan atau program yang berkenaan langsung dengan pelayanan masyarakat tetap dapat direalisasikan, sehingga masyarakat tetap terlayani dengan baik.
"Kalau untuk program pelayanan masyarakat, tentu saja anggaran tidak akan dikunci, misalnya kegiatan normalisasi sungai, program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan program Kartu Jakarta Sehat (KJS)," kata Gubernur.
Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015