New York (ANTARA News) - Petenis putri nomor satu dunia Maria Sharapova, Rabu, menjadi pesohor terbaru yang diangkat sebagai dubes keliling UNDP, dengan berjanji akan memanfaatkan kharisma dan ketenarannya untuk menggalang dukungan demi memerangi kemiskinan di dunia.
Pada konferensi pers yang sangat ramai di markas besar PBB itu, petenis Rusia berusia 19 tahun itu juga menyumbangkan uang sebesar 100.000 dolar AS untuk kedelapan proyek UNDP di kawasan pedesaan di Belarusia, Rusia dan Ukraina yang masih terpengaruh oleh meledaknya reaktor nuklir Chernobyl 1986.
"Langkah pertama saya adalah fokus ke kawasan yang masih mengalami akibat dari meledaknya Chernobyl, tempat keluarga saya berakar," kata petenis yang fotogenik itu, seperti dikutip AFP.
"Kemiskinan dan kurangnya kesempatan adalah masalah utama yang dialami oleh kaum muda di kawasan Chernobyl," katanya.
Tragedi Chernobyl terjadi pada 26 April 1986 --tragedi ledakan reaktor nuklir terparah-- menyemburkan debu radioaktif yang menyebar ke Eropa dan masih membayang-bayangi jutaan orang di Ukraina dan negara-negara tetangga.
Sharapova lahir di Siberia dan menghabiskan waktu dua tahun di negeri itu setelah keluarganya terbang dari Gomel, Belarusia sesaat setelah bencana Chernobyl.
Pada 1995, ia meninggalkan Rusia untuk terbang ke Amerika Serikat (AS) dan menjadi siswa di akademi tenis bergengsi.
Atas nama UNDP, Sharapova akan memajukan usaha-usaha internasional untuk mewujudkan pengentasan kemiskianan dari program Millenium Development Goals di lingkup pendidikan, kesehatan, hak perempuan dan kebersihan dengan target hingga 2015.
Dubes keliling UNDP lainnya adalah Pangeran Haakon Magnus dari Norwegia, artis Jepang Misako Konno dan tiga bintang sepakbola: Ronaldo dari Brazil, Zinedine Zidane dari Perancis dan Didier Drogba dari Pantai Gading. (*)
Copyright © ANTARA 2007