“Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan berbasis keagamaan yang telah dikenal, mandiri dan menjadi panutan dalam kehidupan masyarakat," kata Dirjen IKM Kemenperin Euis Saedah melalui siaran pers di Jakarta, Senin.
Selain itu, lanjut Euis, pesantren juga memiliki peran sebagai agent of development yang sangat penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya masyarakat di pedesaan.
Ditjen IKM menyerahkan bantuan mesin dan peralatan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) kepada Pondok Pesantren Al Basyariyah II Cigondewah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurut Euis, program ini telah dilaksanakan oleh Ditjen IKM sejak 1997 dan telah memberikan bantuan lebih dari 1000 pondok pesantren di seluruh Indonesia.
Sementara itu, pengembangan program kewirausahaan berbasis pondok pesantren pada 2015, mulai dilaksanakan 20 – 22 November 2015 di Pondok Pesantren Tremas, Kabupaten Pacitan Jawa Timur. Pada kesempatan tersebut, dilaksanakan Pelatihan Keterampilan Produk Batu Akik serta pemberian bantuan mesin peralatan di antaranya 4 unit Mesin Potong Batu Akik, 4 unit Mesin Gerinda, 1 unit Mesin Poles Diamond Model PGP-2B, 1 unit Cutting Machine, 1 set Mesin Crome, 1 set Bor Duduk untuk Batu, dan 4 unit Gerinda Tangan.
Selain di Pondok Pesantren Tremas Pacitan, Ditjen IKM juga memberikan pelatihan teknis Produksi dan Higienitas Air Minum Dalam Kemasan Bagi IKM kepada para santri Pondok Pesantren Al Basyariah II. Pelatihan yang diikuti sebanyak 20 orang peserta ini berlangsung pada tanggal 28 - 30 November 2015 di Pondok Pesantren Al Basyariah II Cigondewah Ilir Marga Asih Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Program kewirausahaan berbasis pondok pesantren ini juga didukung dengan pemberian bantuan berupa mesin dan peralatan AMDK kepada Pondok Pesantren Al Basyariah II Cigondewah. Bantuan diserahkan secara simbolis oleh Dirjen IKM Euis Saedah kepada Pimpinan Pondok Pesantren KH. Saiful Azhar.
Bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemandirian para santri dan meningkatkan peran pondok pesantren dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015