Batam (ANTARA News) - Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI A Taufiq R menegaskan bahwa tindak kejahatan di Selat Malaka akhir-akhir ini bukan merupakan perompakan.
"Kami tegaskan tidak ada perompakan di Selat Malaka. Yang ada hanya kejahatan-kejahatan kecil seperti pencurian di atas kapal. Bukan pembajakan," kata dia di Batam, Minggu.
Ia mengatakan, selama 2015 sudah menangkap 61 orang pelaku kejahatan Selat Malaka, namun bukan pembajakan karena tidak bertujuan menguasai kapal.
"Mereka hanya melakukan pencurian diatas kapal dan turun lagi. Bukan bermotif menguasai kapal," kata Taufiq.
Pangarmabar mengatakan, semua kejadian di Selat Malaka rata-rata murni kejahatan di perairan sama seperti kejahatan yang ada di daratan. Kejadian yang ada tidak bisa disamakan dengan di Somalia.
"Tidak seperti di Somalia yang menguasai kapal dan minta tebusan. Penanganan kejahatan di laut memang sedikit berbeda dengan di darat, karena menyangkut dunia internasional," kata Taufiq.
Taufiq mengatakan, selama ini juga banyak laporan palsu terkait perompakan yang terjadi di Selat Malaka sehingga seolah-olah kondisinya tidak aman bagi pelayaran.
Pemberitaan-pemberitaan yang menyatakan seolah banyak perompakan di Selat Malaka juga mempengaruhi citra kawasan tersebut.
"Banyak laporan palsu terkait perompakan Sempat Malaka. Kami ada datanya. Saya sudah sampaikan agar melaporkan hal yang benar," kata dia.
Petugas TNI AL, kata dia, juga sudah menangkap penadah dari kegiatan pencurian-pencurian di Selat Malaka yang berada pasa sebuah pulau di Kabupaten Karimun.
"Yang jelas berita perompakan di Selat Malaka tidak benar. Kami terus melakukan patroli dan berbagai upaya pengamanan pada Selat Malaka dan wilayah lain," kata dia.
Pewarta: Larno
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015