Ungaran (ANTARA News) - PT Sidomuncul Pupuk Nusantara terus memperkuat pemasaran produknya dengan perluasan pangsa pasar di luar negeri, seperti Amerika Serikat, Jerman, dan Rusia.
"Produk pupuk ini merupakan hasil olahan limbah jamu Sido Muncul. Bahan bakunya kan dari organik," kata "owner" PT Sidomuncul Pupuk Nusantara Sofyan Hidayat di Ungaran, Kabupaten Semarang, Minggu.
Sejak didirikan pada 2013, respons pasar luar negeri terhadap pupuk-pupuk organik buatan Sidomuncul Pupuk Nusantara itu selama ini cukup baik melalui pemasaran dengan sistem MLM (multi level marketing).
Apalagi, kata dia, dengan beragam produk yang dihasilkan, seperti nutrisi organik untuk hewan ternak dengan Herbafarm Ternak, Herbafarm Ikan dan Udang dan Herbafarm Tambak untuk perikanan.
"Kami terus berinovasi untuk menciptakan produk-produk pupuk yang unggul. Rencananya, ekspor pupuk akan kami perluas sampai ke Brasil, dan sebagainya," kata adik Irwan Hidayat itu.
Ia menjelaskan produk-produk pupuk dan nutrisi organik itu juga sudah teruji di beberapa lembaga uji internasional, baik di Eropa maupun AS, seperti OMRI, Control Union, CDFA, dan Ecolabel.
Maka dari itu, Sofyan optimistis dengan perluasan pasar produk pupuk dan nutrisi yang akan dilakukannya di beberapa negara di luar negeri akan mendapatkan sambutan yang sangat positif.
Bahkan, kata dia, produk-produk pupuk dan nutrisi organik itu juga diaplikasikan untuk asupan gizi satwa yang menjadi koleksi di Agro Wisata Sido Muncul di Bergas, Ungaran, Jawa Tengah.
"Seperti ikan Arapaima yang kami pelihara sejak 2005 lalu. Kami berikan asupan nutrisi dari produk Sidomuncul Pupuk Nusantara ini. Lihat sendiri hasilnya, ikan-ikan ini sehat dan besar," katanya.
Tak tanggung-tanggung, Sido Muncul memiliki 10 ekor ikan yang merupakan salah satu spesies ikan air tawar terbesar yang memiliki habitat asli di Sungai Amazon Brasil berukuran 2-3,5 meter.
Pemberian nutrisi dan pakan organik dari produknya sendiri juga dilakukan terhadap binatang ternak yang dipelihara di areal belakang pabrik Sido Muncul, seperti bebek, ayam, kambing, kelinci, dan sapi.
Penelitian juga terus dilakukan, seperti perbandingan kondisi tanaman dengan berbagai kondisi tanah, antara lumpur Lapindo, pasir, dan tanah biasa yang ketiganya sama-sama diberi pupuk Sidomuncul.
Dari limbah pabrik yang dihasilkan Sido Muncul, Sidomuncul Pupuk Nusantara setidaknya mampu menghasilkan 100 ton pupuk padat/hari yang dikirim ke Sumatera, sementara pupuk berbentuk cair diekspor.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015