Kairo, Mesir (ANTARA News) - Kelompok bersenjata bercadar di sepeda motor menembak mati empat polisi di Kairo Selatan, Sabtu, kata Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Kelompok bersenjata menembaki kendaraan polisi, menewaskan orang di dalamnya, di daerah antara piramida terkenal Giza di Kairo barat dengan piramida Saqarra ke selatan, kata kementerian itu dalam pernyataan.
Jatidiri penyerang belum diketahui jelas.
Pegaris keras telah menewaskan puluhan polisi dan tentara, terutama di Semenanjung Sinai, sejak militer menggulingkan Presiden terpilih Mesir, Mohamad Moursi pada 2013.
Penyerang juga menyasar polisi dan gedung perkantoran di ibu kota, sebagian dari serangan tersebut diakui oleh kelompok yang berafiliasi dengan ISIS.
Kelompok ekstremis sering mengklaim bahwa serangan mereka merupakan tindakan balasan terhadap tindakan keras aparat kepolisian terhadap pengunjuk rasa beraliran Islam yang mengakibatkan ratusan orang tewas dan ribuan ditahan di penjara sejak penggulingan Morsi.
Militer Mesir telah berjuang menumpas milisi ISIS di Sinai yang mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman pesawat penumpang Rusia pada 31 Oktober 2015 saat melintasi semenanjung yang menewaskan keseluruhan orang di dalam pesawat tersebut berjumlah 224 orang.
Namun, kelompok milisi menderita kekalahan telak di Kairo saat polisi berulang kali membunuh atau menahannya di penjara ibu kota.
Kementerian Dalam Negeri Mesir pada awal bulan ini mengumumkan pembunuhan terhadap pucuk pimpinan operasional ISIS di Kairo yang diduga terlibat dalam penculikan dan eksekusi seorang pekerja tambang minyak berkewarganegaraan Kroasia dan pengeboman kantor konsulat Italia.
Ashraf Ali Ali Hassanein Al Gharabli tewas dihujani peluru setelah dia menembaki polisi yang berusaha menangkapnya di wilayah utara ibu kota, kata pejabat kementerian.
Sebelumnya, empat orang luka-luka karena ledakan bom di dekat persimpangan Piramida, Kairo, pada 24 Oktober yang diklaim sebagai serangan ISIS alias NIIS alias Daesh.
Kelompok IS melancarkan pemberontakan, pengeboman tepi jalan menewaskan satu personel kepolisian dan melukai tiga lainnya di kota El-Arish.
Bom Kairo meledak di perempatan Rimaya, yang dekat dengan sejumlah hotel dan berada 1,5 kilometer dari Piramida, kata kementerian.
Bom meledak ketika polisi menggunakan meriam air untuk mematikannya. Ledakan menyebabkan dua polisi dan dua penjaga keamanan hotel luka-luka.
Salah satu dari polisi mengalami luka serius. Dalam pernyataan yang diedarkan di laman media, ISIS mengatakan memasang bom di Kairo untuk mengincar "pasukan polisi yang murtad".
Milisi di Semenanjung Sinai pada tahun lalu menyatakan kesetiaan kepada kelompok ISIS, yang menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah.
Pemberontakan di semenanjung itu meluas sejak militer menggulingkan Presiden Mohamad Moursi pada Juli 2013.
Milisi setia kepada ISIS membunuhi ratusan tentara dan polisi Mesir, sebagian besar di Sinai Utara.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015