"Mengabdi selama 54 tahun tentu bukanlah hal yang mudah, tetapi pasti punya amal ibadah yang menghasilkan generasi muda yang mengabdi kepada bangsa dan masyakarat," kata Wapres saat memberikan sambutan.
Wapres Kalla menyampaikan apresiasi atas perjalanan Pondok Pesantren Darunnajah selama lebih dari separuh abad dalam memberikan pendidikan kepada para santri.
Menurut dia, keberadaan pondok pesantren di Tanah Air mampu mengembangkan dan membangun bangsa sekaligus beramal dalam menjalankan fungsinya.
"Ciri pesantren adalah pendidikan yang berbasiskan masyarakat, tidak berbasiskan APBN, karena memang masyarakat mempunyai kemampuan luar biasa dengan hal yang diwakafkan menjadi amal pada sesama," jelasnya.
Hadir pula dalam acara Syukuran tersebut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.
Menag Lukman mengatakan puncak acara Syukuran Ponpes Darunnajah tersebut sekaligus meneguhkan ketetapan Hari Santri Nasional.
"Pada 22 Oktober lalu Pemerintah telah menetapkan Hari Santri Nasional, yang artinya itu mengandung maksud bahwa Negara secara resmi memberikan tempat dan penghargaan tersendiri bagi para santri," kata Lukman.
Sejarah bangsa Indonesia mencatat bahwa para santri memiliki peran penting dalam perebutan kekuasaan pada masa kemerdekaan dahulu, menurut Menag.
"Pada masa perjuangan dulu, para santri berdiri paling depan dalam merebut kemerdekaan bangsa," ujarnya.
Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015