Kami sudah mulai (mencegah kebakaran hutan), misalnya di daerah, kami akan mengevaluasi perizinan di situ,"Nusa Dua (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Sumatera Selatan akan mengevaluasi perizinan lahan sebagai upaya untuk mencegah kebakaran hutan pada 2016.
"Kami sudah mulai (mencegah kebakaran hutan), misalnya di daerah, kami akan mengevaluasi perizinan di situ," kata Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dalam acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) 2015 di Nusa Dua, Bali, Jumat (27/11).
Ia memastikan evaluasi perizinan tidak akan merugikan pihak tertentu dan ia berjanji akan menemukan solusi untuk berbagai pihak, termasuk jalur hukum untuk perusahaan yang terbukti bersalah.
Alex mengatakan pihaknya juga akan meneliti kesatuan hidrologi gambut untuk mengembalikan fungsi gambut menjaga air dan menyerap air pada musim kemarau.
Pemda, tutur dia, akan mengembalikan kadar air di gambut dengan memperbaiki pintu air sehingga saat musim hujan, air dapat dibuang dan saat musim kemarau air tidak habis.
Untuk melindungi gambut, ia juga akan menanam hutan alam dengan pohon jelutung yang akarnya dapat melindungi gambut.
Ia mengatakan juga akan memberikan pelatihan kepada tenaga-tenaga untuk mengantisipasi kebakaran serta menyiapkan peralatan penanganan kebakaran hutan yang cukup.
"Pemprov juga sudah kerja sama LAPAN, gunakan satelit LAPAN, kami akan membangun early warning system atau peringatan dini untuk mendeteksi hotspot," ujar Alex.
Untuk melakukan pencegahan tersebut, menurut Alex, kini pihaknya sedang menghitung dana yang dibutuhkan dengan dibantu konsorsium dan Badan Pembiayaan Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit setelah melakukan pemetaan.
Sementara untuk anggaran penanganan kebakaran hutan pada 2015, menurut dia cukup besar yang tergabung dalam anggaran untuk semua bencana.
Meski berjanji melakukan upaya-upaya tersebut, ia tidak menjamin ke depan kebakaran hutan tidak terjadi lagi.
"Oleh karena itu saya yakin tahun depan dengan semua itu bisa sangat jauh berkurang, tetapi tidak juga menjamin tidak adanya kebakaran," kata Alex.
Pewarta: Dyah Dwi A
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015