Surabaya (ANTARA News) - Penyanyi Eva Celia bertekad mengampanyekan ke generasi muda untuk mencintai musik jazz melalui penampilan-penampilannya di berbagai daerah di Tanah Air.
"Saya ingin mengajak bahwa musik jazz itu bisa dinikmati oleh seluruh generasi dan melalui performance inilah cara memperkenalkannya," ujarnya ketika ditemui usai konferensi pers Jazz Traffic Festival 2015 di Surabaya, Jumat.
Eva yang terlahir dari keluarga musisi jazz mengaku sudah menjadikan aliran musik tersebut sebagai sesuatu yang tak bisa dihilangkan dari kehidupannya.
"Sejak kecil saya sudah mendengar musik jazz dan belajar bersama-sama orang-orang jazz sehingga terekspos dari aliran musik ini," ucap putri kandung artis Sophia Latjuba tersebut.
Sementara itu, dara kelahiran Jakarta 21 September 1992 tersebut saat ini sedang konsentrasi dan fokus mengerjakan proyek albumnya yang didukung oleh sang ayah, Indra Lesmana.
Total ada sembilan lagu bertema cinta di dalam satu album yang seluruhnya diciptakan sendiri melalui inspirasi kehidupan sehari-hari.
"Lagu-lagu di album saya nanti layaknya anak muda pada umumnya, yaitu mengenal cinta, kehilangan cinta keputusasaan dan sebagainya. Intinya, semacam masih mencari jati dirilah," katanya.
Seluruh proses pembuatannya, lanjut dia, dilakukan di Jakarta dan sekarang sedang proses penyelesaian "single" kedua setelah "single" pertamanya berjudul "Reason" sukses di hati penggemarnya.
Selain berlirik Bahasa Inggris, di sejumlah lagunya dipastikan juga tertulis lirik dalam Bahasa Indonesia dengan harapan bisa diterima seluruh khalayak dan pencinta musik.
Bintang film laga "Pendekar Tongkat Emas" itu juga bercerita bahwa penulisan lagu-lagunya merupakan bentuk idealisme diri dengan mengikuti kata hati dan berawal dari kisah manusia setiap umumnya.
"Saya berusaha menulis sejujur-jujur mungkin dan benar-benar dari hati untuk seluruh penggemar musik," kata bintang iklan merk provider seluler tersebut.
Disinggung peran dari Indra Lesmana dalam lagu ini, kata dia, tidak dipungkiri bahwa dukungan dari kedua orang tuanya menjadi penyemangat yang tak bisa terwakilkan.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015