Nasrun di Palembang, Jumat, mengatakan, tuduhan yang mengarah kepadanya sebagai penyebab kerusakan kamar ganti seusai laga melawan Persija dianggap tidak mendasar karena justru dirinya yang melerai pemain agar tidak emosi setelah kalah 1-0.
"Saya ini taat aturan. Tapi kalau ada yang menyebut saya melakukan kesalahan, ya buktikan. Jika mau dinonaktifkan, ya silahkan saja. Tapi, saya juga bisa menuntut kalau ada pihak yang coba mencemarkan nama baik saya," kata manajer baru "Laskar Wong Kito".
Ia mengatakan ini karena mendapati sejumlah pemberitaan yang menyatakan bahwa dirinya merusak fasilitas kamar ganti dan menantang pemain Macan Kemayoran untuk berkelahi setelah pertandingan laga melawan Persija pada Rabu (25/11) malam di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Ia pun menyayangkan, pihak penyelenggara Mahaka Sport mengeluarkan pernyataan untuk menonaktifkan Manajer SFC dan Ferdinand Sinaga pada pertandingan berikutnya tanpa dilakukan konfirmasi.
"Kapan saya melakukan pengerusakan (fasilitas kamar ganti). Saya justru mengingatkan Ferdinand yang menendang kotak sampah. Begitu juga di lapangan, saya yang justru menarik Ferdinand saat melakukan protes ke wasit," ujarnya.
Pria yang juga menjabat Kepala Dishubkominfo Sumsel ini menuturkan, sejak awal kompetisi yang digagas TNI ini banyak kejanggalan yang diterima Sriwijaya FC, mulai dari padatnya jadwal yang berbeda dari Arema Cronus dan Persija Jakarta, kemudian kepemimpinan wasit Iwan Sukoco.
"Dengan jadwal seperti itu, kapan pemain bisa recovery. Belum lagi kami banyak dirugikan wasit. Lihat saja, dalam dua laga yakni Persija versus PBR dan Persija versus SFC, semuanya dipimpin Iwan Sukoco," kata dia.
Tim runner up Piala Presiden ini dijadwalkan melakoni laga hidup mati melawan Persipasi Bandung Raya (PBR) pada penyisihan grup A turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS), Sabtu (28/11).
Sementara ini Laskar Wong Kito berada pada urutan ketiga di grup setelah memetik kemenangan 1-0 atas Persegres, kalah 0-2 atas Arema, dan kalah 0-1 atas Persija.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015