Solo (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surakarta berencana memboyong kereta api kuno yang disebut sepur kluthuk dari Taman Mini Indonesia (TMII) Jakarta pada akhir Desember untuk meningkatkan daya tarik wisata kota.
"Kereta api kuno ini akan dioperasikan sebagai kereta cadangan untuk mengganti kereta api kuno Jaladara, yang sekarang dioperasikan sebagai kereta api pariwisata, apa bila ada kerusakan," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Surakarta Yosca Herman Sudrajat di Solo, Jumat.
Ia mengatakan Kementerian Perhubungan telah memberi "lampu hijau" pada rencana pengoperasian sepur kluthuk tambahan dari TMII tersebut.
Biaya pengiriman lokomotif tua dari TMII ke Solo serta perbaikan kereta hingga siap dioperasikan, menurut dia, sekitar Rp8 miliar dan sepenuhnya akan ditanggung oleh pemerintah pusat.
"Ya nanti kita tinggal menerima saja. Pengiriman lokomotif dari TMII ke Solo nanti dinaikkan ke atas gerbong terbuka KA barang agar tak mengganggu arus lalu lintas di jalan raya," katanya.
Yosca mengatakan pemerintah kota sudah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengenai rencana pengoperasian sepur kluthuk TMII di Solo.
"Sepur kluthuk ini tidak bisa dioperasikan di jalur kereta umum. Sedangkan di Indonesia yang memiliki jalur kereta khusus tengah kota hanya Solo," katanya.
Ia menjelaskan bahwa sepur kluthuk TMII, yang seusia dengan sepur kluthuk Jaladara dan pernah digunakan oleh Presiden Soekarno, akan beroperasi dari Stasiun Puwosari sampai Stasiun Kota Sangkrah yang berjarak kurang lebih 5,6 kilometer.
Kereta itu akan singgah di beberapa tempat perhentian, di antaranya Kampung Laweyan, Loji Gandrung, Ngapeman, Pasar Pon, Keraton, dan Gladak.
Pewarta: Joko Widodo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015