Makassar (ANTARA News) - Petugas Profram UNICEF Wash, Wildan Setiabudi, mengatakan dari hasil survei Bank Dunia pada 2008 diketahui sanitasi buruk telah merugikan Indonesia Rp56 triliun.
"Buruknya sanitasi telah merugikan Indonesia sebesar Rp56 triliun atau sekitar 2,3 persen dari pendapatan perkapita Indonesia," kata dia, di Makassar, Kamis.
Dia mengatakan, kerugian material dan nonmateril itu terjadi akibat masih minimnya kesadaran untuk menggunakan air bersih dan sarana sanitasi yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai gambaran, hingga data yang dilansir itu masih terdapat 51 juta penduduk dari sekitar 200 juta penduduk Indonesia yang Buang Air Besar Sembarangan (BABS).
Akibat dari kondisi itu, lanjut dia, setiap jam terdapat 15-22 orang yang meninggal akibat diare dan penumonia yang pemicunya karena sanitasi yang buruk.
Selain itu, setiap tahun terdapat 136.000-190.000 anak-anak di Indonesia meninggal sebelum usia liam tahun dengan pemicu yang sama.
Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Program Sanitasi Air dan Higienis UNICEF, Aidan Cronin, mengatakan, lembaga internasional itu menggandeng mitra di lapangan untuk menggencarkan gerakan dan kampanye dalam Aksi Nasional Tinju Tinja.
"Hal itu dimaksudkan agar Indonesia bebas dari ancaman BABS," katanya.
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015